Narasumber webinar tersebut antara lain Prof. Ir. Haryo Winarso, M.Eng., Ph.D., pakar bidang tata ruang dan pembangunan, yang membahas pentingnya penyediaan lahan untuk hunian Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di kawasan perkotaan; Ir. Zevi Azzaino, M.Sc., Ph.D., ahli infrastruktur perkotaan, yang memaparkan konsep keterpaduan infrastruktur dalam menciptakan permukiman yang inklusif dan terjangkau.

Adapula Rizki Kusrulyadi, S.T., M.M., praktisi bidang pengembangan kota, yang memberikan wawasan mengenai strategi penyediaan permukiman yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat; Andi Abdulqodir, M.Ds., tokoh masyarakat yang terlibat aktif dalam pembangunan lokal, yang menyampaikan pandangannya tentang peran penting komunitas dalam menciptakan permukiman yang inklusif dan berkelanjutan.

Dekan SAPPK ITB, Prof. Dr. Sri Maryati, S.T., M.I.P., menekankan pentingnya acara tersebut sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam konteks pembangunan permukiman yang berkelanjutan. Beliau berharap webinar tersebut dapat menjadi ajang yang membangun kolaborasi dan sinergi antara para ahli, praktisi, serta pemangku kepentingan dalam upaya menciptakan kota-kota yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam webinar tersebut, mahasiswa dari Unisba dan ITB menjadi penanggap, yakni Zefanya Yedija Hamonangan (ITB), Aurelia Nadya Utomo (ITB), dan Vira Marcelina (Unisba). “Semoga webinar ini dapat menjadi platform yang efektif untuk kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam merumuskan kebijakan untuk perkotaan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Zefanya Yedija.

Reporter: Stefany Septiawati Nababan (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)

Dokumentasi: Dokumentasi SAPPK ITB