SCHOOLNET: Satu Program Hubungkan 20.000 Sekolah Indonesia
Oleh habiburmuhaimin
Editor habiburmuhaimin
BANDUNG, itb.ac.id- Triple Helix, begitu Guru Besar ITB, Prof. M.T. Zen, menyikapi pentingnya kerja sama yang apik antara institusi pendidikan, pemerintahan, dan bisnis. Ketiga aspek penting tersebut berkolaborasi dengan menghadirkan Schoolnet Indonesia sebagai salah satu hasil karya penting bagi kemajuan pendidikan Indonesia. Melalui e-Indonesia Initiative Forum yang bertemakan "Pembangunan TIK untuk Next Generation Indonesia", Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), turut hadir dalam Opening Ceremony yang diselenggarakan pada Rabu (24/06/09), bertempat di Aula Timur ITB.
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui TELKOM solution Business Partner saat ini telah menyiapkan Program Speedy Schoolnet untuk menggelar Jaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) Zona Sekolah yang menghubungkan hampir 20.000 sekolah di seluruh pelosok Indonesia. Jaringan Pendidikan Nasional (JARDIKNAS) Zona Sekolah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Schoolnet Indonesia merupakan suatu program yang dicanangkan Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka menyediakan suatu jaringan informasi dan komunikasi antar Sekolah di seluruh Indonesia.
Untuk mengisi Schoolnet Indonesia dengan sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh komunitas sekolah yang terhubung di dalamnya, TELKOM bekerja sama dengan Inkubator Industri dan Bisnis Institut Teknologi Bandung menyediakan konten pembelajaran untuk lingkungan sekolah yang diberi nama INDISMART.
INDISMART merupakan konten pembelajaran yang dapat diakses secara online berisi materi pembelajaran tingkat SD, SMP, hingga SMA dari berbagai disiplin ilmu. Konten tersebut pada intinya merupakan modul belajar siswa yang menjelaskan secara visual dan tekstual sehingga siswa akan mudah memahami konteks pelajaran yang dimaksud. INDISMART ini telah dapat diakses melalui jaringan milik TELKOM yang tergelar sebagai backbone Schoolnet Indonesia.
"Kami percaya melalui pengembangan dan pemanfaatan TIK akan sangat berperan meningkatkan pengetahuan bangsa ini, dan semakin tinggi tingkat pengetahuan maka kualitas sumber daya manusia di Indonesia akan semakin meningkat," Ujar Rinaldi Firmansyah.
Sementara itu, staf khusus Menkominfo yang juga dosen STEI ITB, Suhono Harso Supangkat mengatakan, program Schoolnet Indonesia baik untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK). "Saat ini peran TIK dalam masyarakat masih berupa alat pelengkap. Tidak pernah diikutkan dalam proses aksi sedari awal. Padahal, TIK memiliki posisi penting dalam kemajuan pembangunan," katanya seraya mengatakan saat ini masih sekitar 30-40% penduduk Indonesia yang melek TIK.
foto :mediaindonesia.com
detikinet.com
Untuk mengisi Schoolnet Indonesia dengan sesuatu yang bermanfaat bagi seluruh komunitas sekolah yang terhubung di dalamnya, TELKOM bekerja sama dengan Inkubator Industri dan Bisnis Institut Teknologi Bandung menyediakan konten pembelajaran untuk lingkungan sekolah yang diberi nama INDISMART.
INDISMART merupakan konten pembelajaran yang dapat diakses secara online berisi materi pembelajaran tingkat SD, SMP, hingga SMA dari berbagai disiplin ilmu. Konten tersebut pada intinya merupakan modul belajar siswa yang menjelaskan secara visual dan tekstual sehingga siswa akan mudah memahami konteks pelajaran yang dimaksud. INDISMART ini telah dapat diakses melalui jaringan milik TELKOM yang tergelar sebagai backbone Schoolnet Indonesia.
"Kami percaya melalui pengembangan dan pemanfaatan TIK akan sangat berperan meningkatkan pengetahuan bangsa ini, dan semakin tinggi tingkat pengetahuan maka kualitas sumber daya manusia di Indonesia akan semakin meningkat," Ujar Rinaldi Firmansyah.
Sementara itu, staf khusus Menkominfo yang juga dosen STEI ITB, Suhono Harso Supangkat mengatakan, program Schoolnet Indonesia baik untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK). "Saat ini peran TIK dalam masyarakat masih berupa alat pelengkap. Tidak pernah diikutkan dalam proses aksi sedari awal. Padahal, TIK memiliki posisi penting dalam kemajuan pembangunan," katanya seraya mengatakan saat ini masih sekitar 30-40% penduduk Indonesia yang melek TIK.
foto :mediaindonesia.com
detikinet.com