Seminar AAPG: How to Survive in Petroleum Industry
Oleh Muhammad Hanif
Editor Muhammad Hanif
Di awal pemaparannya mengenai tema Journey to Personal Development, Wijaya menekankan untuk mengenali pilihan-pilihan hidup. Dalam kehidupan, manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan apakah itu pilihan memasuki perguruan tinggi, memilih program studi, hingga memilih tempat berkarir. "Ketika menemukan pilihan di dalam kehidupan atau karir, pilihlah yang akan membuatmu berkembang, sibuk, dan berubah," tegas Wijaya.
Merencanakan masa depan juga perlu dikedepankan untuk menghadapi dunia paska kampus. Wijaya menambahkan, bila kita masih berstatus mahasiswa, kita perlu menentukan target yang ingin dicapai saat berkuliah. Setelah menentukan target capaian, hal selanjutnya yang perlu dilakukan ialah berjuang untuk meraihnya.
Tentunya setelah lulus mahasiswa dihadapkan pada banyak pilihan-pilihan. Menurut Cendra, tak bisa dipungkiri IP (Indeks Prestasi) penting untuk membuka peluang karir di dunia kerja. "IP merupakan bentuk tanggungjawab kita terhadap diri sendiri dan juga orangtua yang sudah membiayai kuliah kita," ungkap Wijaya.
Tingkatan Soft Skill
Sebenarnya banyak parameter lain yang perlu diperhatikan agar perjalanan karir di dunia kerja sesuai dengan harapan. Selain kemampuan teknis, parameter yang mendukung adalah kemampuan interpersonal seperti etika, kesadaran, percaya diri, motivasi dan lain-lain. Kemampuan intrapersonal lain yang juga perlu dikembangkan antara lain empati, komunikasi, rasa hormat, dan sebagainya.
Yang tak kalah pentingnya adalah leadership skill seperti kemampuan untuk mewujudkan visi, menginspirasi, strategis, dan lain-lain. Dalam tahap pengembangan diri, yang penting untuk diketahui adalah kemampuan kita untuk mengenali diri sendiri. Kenali ambisi positif, skill, knowledge, interest, ablities, barrier, experience, dan beliefs.
Untuk mengetahui dan mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu di kampus dengan sebaik-baiknya. "Misalnya dengan aktif di organisasi," tutur Wijaya.