Seminar Harmoni Mentoring dan Kepemimpinan, Wujudkan Pengembangan Karakter dalam Diri Mahasiswa
Oleh Nida Nurul Huda
Editor Nida Nurul Huda
Beberapa narasumber yang hadir antara lain, Dr. Eng. Sandro Mihradi (Sekretaris Bidang Kesejahteraan dan Pengembangan Karakter Lembaga Kemahasiswaan ITB), Dr. Ciptati M.S, M.Sc (Kepala Bimbingan Konseling ITB), dan Dimas (Koordinator Mentoring Bidik Misi ITB). Tema yang diangkat dalam seminar ini yaitu, bagaimana kegiatan mentoring dapan menghasilkan pribadi yang berkarakter dan mencetak pemimpin-pemimpin baru.
Menurut Eric Parsloe dari The Oxford School of Coaching & Mentoring, mentoring adalah sebuah kegiatan untuk mendukung dan mendorong orang lain untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri agar mereka bisa memaksimalkan potensi, mengembangkan keterampilan, meningkatkan kinerja, dan menjadi orang yang mereka inginkan. Menurut Sandro, sejatinya, negara ini tidak kekurangan orang-orang pintar namun orang yang berkarakter masih sedikit. Beberapa orang besar di Indonesia seperti Soekarno dan Kartosuwiryo memiliki mentor yaitu H.O.S Cokroaminoto yang membimbing mereka agar memiliki pemikiran besar.
Terdapat empat pilar yang harus dipenuhi dalam kegiatan mentoring, yaitu pengetahuan, lingkungan, keteladanan, dan keterlibatan. Mulai dari pengetahuan, para mentor dapat menurunkan nilai-nilai kepada manteenya (peserta mentoring). Selanjutnya, mentor dapat menciptakan sebuah lingkungan yang baik dalam kegiatan mentoring, di sinilah peran para mentor untuk menjadi seorang teladan dengan begitu para mantee akan berpartisipasi penuh dalam kegiatan mentoring.
Selama ini Sandro melihat sekretariat Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa telah menjadi sebuah tempat yang nyaman, entah sekedar untuk berkumpul pasca kuliah, atau kegiatan lainnya. "Seharusnya di tempat tersebut kita bisa melakukan hal lebih, mulailah Anda menjadi pemula untuk melakukan hal-hal sederhana, setelah lingkaran pengaruh Anda semakin besar, secara tidak langsung Anda telah menjadi seorang mentor," paparnya. Hal itu merupakan salah satu cara yang efektif untuk menciptakan sebuah kegiatan mentoring khususnya bagi mahasiswa ITB.
Selain pengembangan karakter, kegiatan mentoring juga dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin baru. Menurut Dimas, pemimpin itu bukan dilahirkan tetapi dibentuk, serta pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mencetak pemimpin baru. Hal ini selaras dengan pengamatan Ciptati, bahwa siswa ITB memiliki karakter untuk menjadi pemimpin besar setelah belajar dan mengambil banyak pengalaman di kampus ini. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan mentoring terus berjalan dalam pengembangan karakter siswa dan mencetak intelektual muda untuk memimpin bangsa.