DBD-tect Menjadi Tim Unggulan PKM ITB Menembus PIMNAS 2024

Oleh Indira Akmalia Hendri -

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Institut Teknolog Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim DBD-tect berhasil lolos pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta 2024. Tim ini beranggotakan Naufan (TF’21), Ali (TK’21), Zhorif (BM’22), Farhatan (AR’21), dan Affan (BM’22). Tim ini berhasil mendapatkan pendanaan lebih dari Rp 9juta.

PKM sendiri merupakan kompetisi ilmiah mahasiswa paling bergengsi dan terbesar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Para mahasiswa berlomba-lomba dalam satu tim memperebutkan pendanaan setelah melalui proses panjang.

Dari puluhan ribu proposal PKM yang diajukan, Tim DBD-tect bersama 27 tim dari ITB lain menjadi perwakilan dari 3520 proposal yang disetujui dan mendapatkan pendanaan.

Tim DBD-tect sendiri mengajukan proposal berjudul “Detektor Demam Berdarah yang Akurat, Cepat, dan Terjangkau Menggunakan Gold nanoparticles”. Proses perjalanan ini tidaklah mudah. Naufan selaku ketua mengungkapkan bahwa riset inovasi ini tidaklah lahir dalam sekejap mata, namun melalui berbagai aral melintang yang panjang.

“Sebenarnya cukup lucu pemilihan topik ini. Sebelumnya kami berlima adalah sekawan yang berbeda latar belakang jurusan, awalnya ingin merasakan asyiknya riset penelitian. Lalu, kami mencoba mengikutsertakan diri dalam PKM 2024 tanpa tahu topik yang akan dibawa," ujar Naufan.

"Setelah berganti-ganti topik dan melakukan riset, selama dalam proses itu, salah satu teman kami mengalami demam yang cukup lama dan tidak sembuh. Hingga akhirnya setelah beberapa pekan kemudian mendatangi rumah sakit dan ternyata terdiagnosa mengalami dengue. Dari kemalangan itu, munculah ide kami untuk membuat detektor DBD sebagai alat diagnosis dini untuk menjawab permasalahan tersebut," lanjutnya.

Mereka pun mendapatkan bimbingan dari dosen Teknik Fisika sekaligus Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) ITB, Prof. Brian Yuliarto, ST., M.Eng., Ph.D. Beliau memberikan motivasi dan arahan selama proses riset inovasi ini, termasuk penggunaan gold nanoparticles sebagai media detektor.

DBD-tect sendiri merupakan nama tim sekaligus nama produk dari PKM-KC tim ini. DBD-tect adalah detektor demam berdarah yang berbasis elektrokimia. Dengan menggunakan elektroda yang disebut SPCE (Screen Printed Carbon Electrode) yang ditambahkan gold nanoparticles dan mengandung antibodi dengue, instrumen ini dapat mengikat antigen virus dengue yang kemudian dapat dibaca oleh instrumen sensor elektrokimia portabel dengan metode voltametri. Alat tersebut kemudian dapat mengkuantifikasi konduktivitas ikatan dan secara kualitatif mengungkapkan apakah pasien terdeteksi demam berdarah atau tidak.

Proses riset ini melalui proses yang panjang. Dengan bantuan Laboratorium Bio-Material Teknik Fisika ITB, sedang merancang riset inovasi ini agar berhasil menjadi instrumen prototipe sebelum tenggat waktu yang ada. “Mohon doanya teman-teman, semoga alat ini bisa selesai dan memberikan manfaat luar biasa kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Zhorif.

Dari 27 tim PKM ITB lainnya, panitia yang ditugaskan membantu mahasiswa melalui proses ini, menyebut mereka sebagai tim unggulan utama ITB untuk menembus PIMNAS 2024 kali ini. Namun sebelum menembus PIMNAS 2024, mereka harus melewati dulu fase PKP2 dengan melakukan presentasi di depan juri pada 25 Juli 2024 nantinya.

Harapannya Tim DBD-tect serta 27 tim PKM yang mewakili ITB senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap prosesnya untuk memberikan inovasi terbaik mereka untuk negeri.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)