Seminar IOE 2006
Oleh
Editor
Keluarga Mahasiswa Kelautan ITB menyelenggarakan seminar Indonesian Ocean Expo (IOE) 2006 pada 21-22 September 2006. Seminar yang diselenggarakan di Auditorium Campus Center ITB menghadirkan pakar-pakar dan praktisi di bidang kelautan, antara lain, Dr. Ir. Indroyono Soesilo, MSc., APU, Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan; Dr. Ir. Muslim Muin, MSOE; Ir. Saptono Rahayu, Dipl. HE., General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, PT. PELINDO II; Dr. Ir. Gde Pradnyana, Kepala Operasi Fasilitas dan Konstruksi BPMIGAS; Ir. Bekti Yulianto, praktisi konstruksi lepas pantai; Dr. Ir. Irsan Soemantri, MSME., Dosen Teknik Kelautan ITB; Ary Sutrisman, MSc, Advisor I Kajian Pengembangan Usaha Perusahaan Gas Negara.
Seminar Hari Pertama, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama ini mengangkat potensi sumber daya minyak dan gas di laut Indonesia, kemajuan riset dan teknologi sumber daya minyak dan gas di laut Indonesia, beserta aplikasi teknik kelautan untuk pemanfaatan dan pengolahan sumber daya migas. Kendati Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, dan Dr. Ir. Kardaya Warnika, kepala BPMIGAS tidak jadi hadir, sesi pertama ini berlangsung lancar.
Sesi kedua, membahas perkembangan teknologi kelautan serta aplikasinya dalam pemanfaatan sumber daya migas di laut Indonesia, teknologi pelabuhan, teknologi fasilitas produksi migas di Indonesia, perkembangan teknologi ‘single point mooring dan pipeline’ di Indonesia, teknologi survei kelautan di Indonesia, teknologi transportasi di lepas pantai. Hadir sebagai pembicara pada sesi kedua ini, Ir. Saptono Rahayu, Dipl. HE., General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, PT. PELINDO II; Dr. Ir. Gde Pradnyana, Kepala Operasi Fasilitas dan Konsruksi BPMIGAS; Ir. Bekti Yulianto, praktisi konstruksi lepas pantai; Dr. Ir. Irsan Soemantri, MSME., Dosen Teknik Kelautan ITB; Ary Sutrisman, MSc, Advisor I Kajian Pengembangan Usaha Perusahaan Gas Negara. Karena antusias peserta yang tinggi, acara diperpanjang pada sesi tanya jawab.
Hari Kedua Seminar, diisi dengan bahasan mengenai tsunami, sistem peringatan dini tsunami, dan teknologi untuk mengurangi dampak bencana alam laut. Hadir sebagai pembicara pada hari kedua seminar, Dr. Ir Yusuf S. MSc. mewakili BPPT; Dr. Ir Wayan Sengsara, Kepala Pusat Mitigasi Bencana ITB; dan Dr. Ir. Andojo Wurjanto Dosen Teknik Kelautan ITB.
Julius Heryanto, KL 03, Kordinator Seminar, menuturkan, selain mahasiswa ITB, terdapat juga peserta mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi lain, kalangan industri dan peserta finalis karya tulis SMA. “Semoga masyarakat Indonesia lebih dibuka wawasannya terutama tentang laut dalam Indonesia dan tsunami yang sebenarnya patut diketahui banyak orang,” tambahnya.
Seminar Hari Pertama, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama ini mengangkat potensi sumber daya minyak dan gas di laut Indonesia, kemajuan riset dan teknologi sumber daya minyak dan gas di laut Indonesia, beserta aplikasi teknik kelautan untuk pemanfaatan dan pengolahan sumber daya migas. Kendati Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, dan Dr. Ir. Kardaya Warnika, kepala BPMIGAS tidak jadi hadir, sesi pertama ini berlangsung lancar.
Sesi kedua, membahas perkembangan teknologi kelautan serta aplikasinya dalam pemanfaatan sumber daya migas di laut Indonesia, teknologi pelabuhan, teknologi fasilitas produksi migas di Indonesia, perkembangan teknologi ‘single point mooring dan pipeline’ di Indonesia, teknologi survei kelautan di Indonesia, teknologi transportasi di lepas pantai. Hadir sebagai pembicara pada sesi kedua ini, Ir. Saptono Rahayu, Dipl. HE., General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, PT. PELINDO II; Dr. Ir. Gde Pradnyana, Kepala Operasi Fasilitas dan Konsruksi BPMIGAS; Ir. Bekti Yulianto, praktisi konstruksi lepas pantai; Dr. Ir. Irsan Soemantri, MSME., Dosen Teknik Kelautan ITB; Ary Sutrisman, MSc, Advisor I Kajian Pengembangan Usaha Perusahaan Gas Negara. Karena antusias peserta yang tinggi, acara diperpanjang pada sesi tanya jawab.
Hari Kedua Seminar, diisi dengan bahasan mengenai tsunami, sistem peringatan dini tsunami, dan teknologi untuk mengurangi dampak bencana alam laut. Hadir sebagai pembicara pada hari kedua seminar, Dr. Ir Yusuf S. MSc. mewakili BPPT; Dr. Ir Wayan Sengsara, Kepala Pusat Mitigasi Bencana ITB; dan Dr. Ir. Andojo Wurjanto Dosen Teknik Kelautan ITB.
Julius Heryanto, KL 03, Kordinator Seminar, menuturkan, selain mahasiswa ITB, terdapat juga peserta mahasiswa dan dosen dari perguruan tinggi lain, kalangan industri dan peserta finalis karya tulis SMA. “Semoga masyarakat Indonesia lebih dibuka wawasannya terutama tentang laut dalam Indonesia dan tsunami yang sebenarnya patut diketahui banyak orang,” tambahnya.