Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dan Hemat Energi”

Oleh

Editor

Berempat di Aula Barat, Minggu 26 November 2006, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) menyelenggarakan Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan”. Seminar ini merupakan “pre-event” dari National Inovation Contest (NIC) yang akan diselenggarakan Desember 2006 – Februari 2007 nanti.

Seminar ini dibagai menjadi 2 sesi. Sesi pertama diisi oleh Prof Said Djauharsjah Jenie, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang “Krisis Energi dan Inovasi Teknologi Indonesia”. Dalam presentasinya, Prof Said menjelaskan tentang hambatan-hambatan dalam dunai inovasi di Indonesia serta inovasi-inovasi dan riset yang sedang dilakukan berkaitan dengan energi. Yang menjadi pusat perhatian inovasi antara lain Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Biofuel dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) meliputi tenaga ombak pantai dan arus laut. Pembicara kedua adalah Joko Trisanyoto, DIrektur Marketing PT. Toyota-Astra Motor. Dalam presentasinya, Joko menjelaskan system hybrid, salahs atu inovasi pada Toyota untuk mengefisiensikan penggunakn bensin guna mereduksiemisi CO2. Sistim Hybird ini menggunakan dua buah sumber energi dalam menjalankan mobil, yaitu dengan sumber energi bensin dan dengan motor listrik. Salah satu produk Toyota yang menggunakan system ini adalah Toyota Prius. Untuk pemasarannya, menurut Joko, masih menunggu kondisi pasar yang memungkin. Daya beli masyarakat 2006 ini mengalami penurunan dibanding 2005/ “Kita tidak tahu pasti kapan, ikut arus pasar saja.,” jelas Joko ketika ditanya kapan tepatnya Prius akan dipasarkan.

Sementara sesi kedua diisi oleh Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah, SE, M.Sc, Sekjen Departemen Perindustrian dengan presentasi tentang “Kondisi dan Kebutuhan Industri Nasional”. Presentasinya banyak menjelaskan tentang kondisi umum industri nasioanal, pertumbuhan dan kemajuan di setiap sector. Agus memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri sehingga dapat memenuhi tuntutan dunia Industri yang semakin rumit. Pembicara kedua adalah Ir Yusairi, M.sc, Vice President PT Rekayasa Industri dengan presentasi “Pengembangan Industri Rancang Bangun dan Perekayasaan.” Tidak jauh berebda dengan presentasi sebelumnya, presenstasi ini menejlaskan tentang keadaan dunia industri dan hal-hal apa saja yang dituntut dari tenaga kerja untuk dimiliki.

Hanifan Mayo Biyani (MS 03) menjelaskan, seminar ini bertujuan untuk memberikan inspirasi untuk National Inovation Contest (NIC). NIC sendiri, menurut Hanifan, adalah bentuk pertanggungjawaban mahasiswa dalam usaha mencara solusi atas masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Selain itu, NIC juga merupakan tanda protes dari Himpunan Mahasiswa MEsin untuk Keluarga Mahasiswa ITB. KM ITB sebenarnay jgua memiliki acara dengan konsep sama seperti NIC, ITB fair. Namun HMM merasa, ITB fair ini tidak dijalankan secara serius. Dalam NIC, peserta cukup mengirimkan abstraksi saja. Targetnya ada 100 abstraksi yang masuk di akhir pendafataran Januari 2007 nanti.

Acara Seminar ini berlangsung lancar. Pesert yang hadir mencapai 300 orang. Walau didominasi olrh mahasiswa ITB, namun ada juga peserta dari Universitas Indonesia (UI), Politeknik Jakarta, Politeknik Bandung, UPI dan perguruan tinggi lain di Bandung. alam seminar ini, peserta juga mendapat kesempatan untuk menaiki mobil Prius, yaitu peserta yang menjadi permainan yang diadakan panitia setelah sesi 1 dan ke 2.

Seminar berakhir pukul sekitar pukul 4 sore. Sebelumnya, diadakan presentasi tntang NIC sendiri. Pendaftaran dibuka muali 1 Desember 2006 – 21 Januari 2007. Keterangan lebih lanjut dapat dip[eroleh dengan mengirimkan email ke nic2007.itb@gmail.com.