Perolehan nilai tim T-files terpaut cukup jauh dengan finalis yang lain. Team iConference dari Universitas Sains Malaysia, posisi runner up, yang memboyong konsep sistem konferensi video yang memungkinkan rapat jarak jauh dengan fasilitas komunikasi data, audio dan video mendapat nilai 40.93/65 (63%). Posisi ketiga ditempati oleh Institut Teknik, TU, Nepal dengan nilai 39.71/65 (61%). Adapun Universitas Keio, Jepang, menempatkan wakilnya di posisi keempat dengan perolehan angka 38.19/65 (59%).

Kompetisi bisnis online SOI Asia, oleh SOI Asia Business Platform LLP, menjadi ajang bagi wirausahawan potensial se-kawasan agar dapat menyusun proposal bisnis yang berkualitas, sesuai dengan kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan pendanaan. Kompetisi ini dimaksudkan untuk mendorong perkembangan kewirausahaan mahasiswa, peneliti maupun lulusan institusi perguruan tinggi mitra SOI Asia. Demikian tertulis dalam website resmi SOI.

Tim juri dalam kompetisi ini terdiri atas professional dan akademisi dengan latar belakang kepakaran Teknologi IT, Manajemen, Hak Cipta, Akuntansi dan Keuangan. Indonesia mengirimkan dua dari total delapan belas juri, yakni Aulia Khusnul Arif - Entrepreneur dari CNRG, ITB dan  Dr. Taufik Fuadi Abidin dari UNSYIAH, Aceh.

Mekanisme keikutsertaan lomba ini, peserta mengirimkan proposal bisnis dalam bahasa inggris melalui internet. Tim yang proposalnya lolos tahap awal kemudian diberi waktu sepuluh menit untuk mempresentasikan karya mereka. Penentuan juara didasarkan pada sepuluh kriteria penilaian yang dikelompokan dalam empat kategori yakni entrepreneurship evaluation, business model evaluation, finance plan, dan extra point. Kontes proposal bisnis SOI yang berhadiah "latest personal mobile computer" ini merupakan kegiatan tahunan SOI Asia yang terselenggara sejak tahun 2007. Menurut SOI, kualitas proposal bisnis para peserta lomba kali ini lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.