Seminar Peta Bakat dan Isu Sumber Daya Alam, Lapangan Kerja dan Kemakmuran oleh Resimen Mahasiswa ITB

Oleh kikywikantari

Editor kikywikantari

BANDUNG, itb.ac.id - Corps Batalyon I/ITB Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman beserta alumni-alumni ITB yang tergabung dalam Menwa, mengadakan seminar yang berjudul "Know Yourself Beat The World" dan topik lain yang membahas isu sumber daya alam, lapangan kerja dan kemakmuran, pada hari Sabtu (25/04/09) di ruang auditorium Campus Center (CC) Timur. Menghadirkan pakar Talent Mapping Indonesia, Rama Royani dan pembicara ahli industri, Rauf Purnama (TK'72).
Rauf menjelaskan bahwa bidang industri dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan bahan bakunya, yaitu: primer (bahan baku masih mentah), sekunder (bahan baku sudah diolah, namun perlu pengolahan lebih lanjut lagi agar dapat digunakan), dan tersier (bahan baku sudah diolah dan siap digunakan). Rauf berpendapat bahwa sekarang Indonesia belum kaya dalam bidang industri karena Indonesia memiliki banyak potensi industri primer, namun tidak memiliki cukup teknologi untuk pengolahannya, sehingga bahan baku industri primer diekspor untuk devisa Negara, padahal bila tersedia teknologi yang memadai, tentunya akan mendatangkan keuntungan yang jauh lebih besar dari sekarang.

Namun, masih banyak terdapat banyak hambatan bagi Indonesia sebagai Negara berkembang untuk memajukan teknologinya. Rauf yang merupakan mantan CEO PT. Petrokimia Gresik dan kini menjadi staff ahli Menteri Perindustrian, memberi contoh pengalamannya jatuh bangun mencari sebuah perusahaan yang mau membiayai pendirian pabrik dari hasil penelitiannya berupa H202 (Hidrogen Peroksida) yang dapat digunakan sebagai zat pengelantang atau bleaching agent pada industri pulp, kertas, dan tekstil. Senyawa ini juga biasa dipakai pada proses pengolahan limbah cair, industri kimia, pembuatan deterjen, makanan dan minuman, medis, serta industri elektronika (pembuatan PCB), dengan konsentrasi 50%. Saat itu, H202 umumnya berkonsentrasi hanya 20%, tentunya hal tersebut membutuhkan banyak biaya dalam proses pengolahannya.

Dengan pengalamannya sebagai industriawan yang memajukan Indonesia, Rauf memiliki pesan unik untuk para calon industriawan yang kini masih duduk di bangku kuliah di ITB, "Bila ingin meningkatkan perekonomian bangsa, jadilah orang kaya yang memiliki perusahaan besar, sehingga membayar pajak besar pula pada Negara."