Seminar Zeolit Indonesia ke-8: Kontribusi Zeolit untuk Energi dan Lingkungan

Oleh Shabrina Salsabila

Editor Shabrina Salsabila

BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB bekerja sama dengan IZI (Ikatan Zeolit Indonesia) menyelenggarakan Indonesian Zeolite Seminar pada Selasa-Rabu (04-05/06/13) di Aula Timur ITB. Seminar internasional yang bertajuk "Contribution of Zeolites and Porous Materials Family on Energy and Environment Sustainability" ini menghadirkan 26 pembicara dari berbagai universitas dari dalam dan luar negeri.

Zeolit adalah material bahan tambang non logam yang terdapat di pegunungan Indonesia dan masih menjadi komoditi ekspor hingga saat ini. Materi ini sangat bermanfaat bagi industri, salah satu kegunaannya adalah dapat digunakan sebagai katalis dalam penyulingan minyak dan sintesis bahan kimia. Selain itu masih banyak manfaat lain dari zeolit seperti untuk penyuburan tanah, pakan ternak, penukar ion dalam industri detergen, penyerapan bahan radioaktif, dan lain-lain.

Pemanfaatan zeolit di Indonesia sendiri dapat dikatakan belum maksimal. Maka dari itu IZI terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan zeolit sebagai sumber daya alam dengan menyelenggarakan berbagai program dan kegiatan. Salah satunya adalah dengan menggelar seminar zeolit yang telah diselenggarakan untuk ke-8 kalinya ini.

Salah satu pembicara yang hadir dalam seminar ini adalah Prof. Lynne McCusker dari Universitas ETH Zurich, Swiss yang merupakan penerima penghargaan Donald W. Breck, IZA (International Zeolite Award), dan Richard Barrer Award. Pada kesempatan ini Prof. Lynne memaparkan analisanya terhadap struktur zeolit serta perkembangannya. Selain itu Prof. Ng Eng Poh dari Universitas Sains Malaysia yang telah membuat berbagai tulisan mengenai zeolit turut hadir sebagai pembicara dalam seminar ini. Pembicara pada hari kedua ini menyampaikan penelitiannya mengenai penggunaan zeolit yang berbentuk koloid sebagai antioksidan tambahan dalam minyak pelumas.

Peserta seminar ini sebagian besar merupakan dosen dan mahasiswa dari Indonesia dan Malaysia. Salah satunya adalah Yuni Krisnandi, dosen Kimia Anorganik Universitas Indonesia, yang membawa 16 mahasiswanya untuk mengikuti seminar ini. "Konten dari acara ini sangat bagus, kami dapat belajar banyak dari pembicaranya," ujar Yuni. Selain itu, Yuni juga berharap agar dengan diselenggarakannya acara ini universitas dapat menajdi pihak yang mendorong pemanfaatan zeolit di Indonesia agar lebih maksimal.