Sharing Session Bagaimana Membangun Startup dari Sains menuju Industri

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id—Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler (GBM) menginisasi FGD daring dengan judul “Sharing Session Startup from Sciences to Industry”, Sabtu, 21 Agusus lalu. Acara ini diselenggarakan sebagai wadah bagi peneliti yang ingin menjadi entrepreneur atau bekerja di industri, serta membangkitkan semangat untuk menjadi kreatif.

FGD dibuka oleh Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Endah Sulistyawati, Ph.D., dan sambutan oleh Dr. Fenny M. Dwivany sebagai Ketua KK-GBM. Pada kesempatan itu, KK-GBM juga memperkenalkan paten yang sudah didapatkan selama ini. Sementara Dr. Ernawati A. Giri-Rachman berperan sebagai moderator pada diskusi ini.

Pemateri pertama adalah Dr. M. Yusuf Abduh dari PT Bio Proshafa Karya, sebuah startup yang menghasilkan produk Bio-N dengan judul “Bio-N: From Lab to Label”. Pemateri kedua adalah Dr. Wardono Niloperbowo dari SITH ITB dengan pemaparan berjudul “Transformasi Cara Berpikir” agar dapat mengubah cara pandang seorang peneliti yang mendirikan startup. Pemateri ketiga adalah Pandu Sastrowardoyo dari DeBio Network dengan judul “Membangun Startup Terdesentralisasi Berbasis Komunitas”. Pemateri keempat adalah Dr. Agus Dana Permana dari SITH ITB dengan judul “Agraponik”.

Para pembicara memaparkan gagasan yang sangat menarik untuk dikembangkan. Dr. M. Yusuf Abduh menjelaskan mengenai sejarah Bio-N dari produk lab menuju produk perusahaan yang siap jual dengan keunggulan minyak esensial yang mahal.

Dr. Wardono Niloperbowo memberikan sudut pandang bahwa saat membentuk startup perlu adanya profesionalisme dan menurunkan idealisme agar tidak overthinking saat memulai. Serta perlu adanya inovasi dengan menentukan target pasar. Pandu Sastrowardoyo memberikan informasi mengenai Blockchain dan integrasinya terhadap biologi dengan adanya DeBio. Pada saat ini banyak perusahaan menyediakan layanan cek genetik untuk mengetahui kesehatan dan leluhur. DeBio menjadi tempat desentralisasi data genetik tersebut dengan blockchain agar aman dari pencuri data. Dr. Agus Dana Permana memaparkan banyak perusahaan yang pernah dikerjakan dengan usaha yang saat ini dijalankan adalah Agraponik.

Keunikan dari pembicara pada FGD adalah mereka lulusan dari ITB. Pandu Sastrowardoyo juga bukanlah lulusan informatika, tapi pola pikir yang didapatkan selama kuliah di ITB menyebabkannya dapat bekerja di banyak bidang. Selain itu, peserta juga mendapatkan informasi menarik mengenai startup dari Dr. Agus Dana Permana. Setelah pemaparan dua pembicara, dilakukan kuis berhadiah untuk peserta FGD.

Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)