ITB Startup Bootcamp 2023: Bangkit dari Kegagalan dan Melesat Jauh ke Depan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG¸ itb.ac.id – ITB Startup Bootcamp 2023, kegiatan kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB), Business Initiative Movement (BIM), dan Startup Bandung digelar di Galeri CC Timur ITB Kampus Ganesha, Sabtu (07/10/2023). Acara ini membuka kesempatan kepada mahasiswa, alumni, maupun masyarakat umum yang tertarik dengan dunia startup untuk belajar bersama. Salah satu bagian penting dalam acara ini adalah Stream 2: Scalling Up, yang membahas tentang langkah-langkah mengembangkan bisnis startup.

Pada Stream 2: Scalling Up dihadirkan dua pembicara, yaitu Founder pengusahakuliner.id, Agung Haryadi, dan Cofounder CoS Evermos, Iqbal Muslimin. Mereka bercerita tentang cara bangkit dari kegagalan ketika merintis startup dan cara mengembangkan startup untuk terus melesat jauh ke depan.

Sesi 1: "Startup Story: How Our Startup Grounded Zero, and Surprisingly Survive!" oleh Agung Haryadi

Sesi 1 dibuka dengan sharing session pembicara pertama, Agung Haryadi, yang telah jatuh bangun merintis startup-nya. Dia bahkan pernah sangat terpuruk ketika semua dana yang dimiliki dibawa kabur rekan kerjanya sendiri. Akhirnya beliau memulai kembali startup-nya dari nol.

Agung Haryadi kemudian membahas cara mengatasi kegagalan dalam memulai bisnis. Dia menggarisbawahi pentingnya menghilangkan The Spotlight Effect, yaitu kecenderungan untuk terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita, sehingga merasa selalu diperhatikan dan diawasi oleh sekitar.

Agung menguraikan pula konsep Halo Effect dan Horn Effect. Halo Effect berarti bahwa dengan mem-branding diri dengan baik, semua aspek dalam hidup akan dipandang baik. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik. Tahapan dalam halo effect ini yaitu membangun positive impression kepada siapa pun, sehingga dinilai memiliki higher equality dan mendapatkan public trust.

Adapun Horn Effect terjadi jika kita melakukan satu kesalahan, dan semua hal tentang kita turut dipandang buruk. Dengan adanya hal ini, kita tidak memiliki public trust sehingga akan menghambat startup yang dibangun. Namun, horn effect dapat diatasi dengan cara sederhana, misalnya dengan kembali membangun branding yang baik lewat media sosial.

Agung menekankan, kegagalan dalam startup hanyalah kegagalan pada objek bukan subjeknya. Selain itu, penting juga mencari mitra yang tepat dan mendukung ke arah yang lebih baik. Terakhir, jika gagal, selidiki dan gunakan pendekatan yang berbeda dari sebelumnya, lalu coba kembali.

Sesi Kedua: "How to Duplicate Team: Blitzscaling " oleh Iqbal Muslimin

Iqbal Muslimin membahas konsep Blitzscaling dalam mengembangkan bisnis. Blitzscaling adalah strategi yang bertujuan mencapai pertumbuhan bisnis yang sangat cepat dalam kurun waktu cukup singkat. Strategi ini melibatkan pengalokasian sumber daya besar untuk mempercepat pertumbuhan. Beliau menggarisbawahi sejumlah pertimbangan kunci, seperti kapan saat yang tepat untuk blitzscaling, peralihan dari generalist ke specialist seiring perkembangan perusahaan, dan pentingnya menggabungkan skala dan inovasi.

Iqbal pun membagikan pandangannya tentang cara mengelola fokus dalam bisnis startup, dengan memerinci berbagai tingkatan dari awal hingga menjadi perusahaan global. Menurutnya, mengelola fokus dalam startup dapat dibagi menjadi lima tingkatan yang berbeda:

1. Tingkat Awal (OS1): Pada tingkat awal, perusahaan mungkin terdiri atas tim kecil yang sangat fleksibel. Semua anggota tim berperan ganda dan fokus pada menemukan hubungan yang pas antara produk dan pasar. Di sini, spesialisasi belum begitu penting;

2. Pengembangan Awal (OS2): Ketika bisnis mulai berkembang, perusahaan mungkin telah mendapatkan beberapa pendanaan. Timnya lebih lengkap, dan fokusnya beralih ke peluncuran produk dan interaksi dengan pelanggan. Pada tahap ini, mulai muncul spesialis yang fokus pada tugas tertentu;

3. Pertumbuhan dengan Tim Internal (OS3): Ketika bisnis semakin berkembang, perusahaan harus mulai merekrut ahli di bidang hukum, sumber daya manusia, dan akuntansi. Banyak tim dan fungsi berjalan secara bersamaan, dan spesialisasi menjadi sangat penting.

4. Perusahaan Global (OS4): Pada tingkat ini, perusahaan berkembang menjadi skala global dengan banyak kantor dan tim. Ada kemampuan untuk bekerja pada produk baru dan ekspansi ke wilayah baru, dengan banyak spesialis di berbagai bidang;

5. Perusahaan Global yang Sangat Besar (OS5): Di tingkat ini, perusahaan sangat besar dan memiliki banyak anak perusahaan. Mereka memiliki sumber daya besar, termasuk berbagai spesialis di berbagai bidang, dan dapat mengelola beberapa proyek besar secara bersamaan.

Iqbal menekankan bahwa startup adalah perusahaan yang dirancang untuk tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan tersebut adalah elemen kunci yang membedakannya dari bisnis lainnya.

ITB Startup Bootcamp 2023 ini memberikan kesempatan berharga tidak hanya bagi mahasiswa/i dan alumni ITB, tetapi juga bagi para enterpreneur secara umum yang hadir dan yang ingin terus mengembangkan startup. Melalui materi-materi yang disampaikan, peserta diharapkan dapat bertahan untuk terus mengembangkan dan mengelola startup, menjadi solusi permasalahan yang ada.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)

Editor: M. Naufal Hafizh