Sidang Doktor ITB: Eko Widianto

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

BANDUNG, itb.itb.ac.id - Sabtu (26/1) lalu, bertempat di Ruang Seminar Annex lantai tiga Kompleks Rektorat ITB, mahasiswa program S3 prodi Teknik Geofisika, Eko Widianto mempertahankan desertasinya untuk memperoleh gelar doktor. Desertasi bertajuk "Penentuan Konfigurasi Struktur Batuan Dasar dan Jenis Cekungan dengan Data Gaya Berat serta Implikasinya pada Target Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi di Pulau Jawa," ini menghasilkan peta dasar bagi eksplorasi hidrokarbon di Pulau Jawa, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki data seismik. Desertasi Eko merupakan hasil dari pemetaan cekungan sedimentasi tersier, berupa cekungan pemekaran (rift basin) yang berkembang di Pulau Jawa. Dari hasil pemetaan dan analisis yang komprehensif, Eko memperhitungkan potensi hidrokarbon di Pulau Jawa. Berdasarkan referensi peta terdahulu yang terlebih dahulu sudah didijitasi, Eko melakukan analisis spektrum berdasarkan metode "moving average" dan "second vertical derivative." Selanjutnya gaya berat gegional, residual, dan dekonvolusi diintrepretasi untuk menyelidiki mengenai kejadian penerobosan lapisan tersier (astenosfer) yang mampu membentuk cekungan pemekaran (rift basin). Dalam eksplorasi perminyakan, adanya cekungan berarti ada kemungkinan ada pula hidrokarbon terperangkap di dalamnya. Hasil analisis Eko menyimpulkan adanya 20 cekungan sedimentasi tersier di Pulau Jawa; hanya 19 di antaranya yang adalah rift basin. Terdapat 11 cekungan di Jawa Barat, 3 cekungan di Jawa Tengah, dan 6 cekungan di Jawa timur. Selanjutnya dihitung perkiraan sumber (prospective sources) dari masing-masing dari 20 cekungan tersebut. Hasilnya, terdapat potensi sumber hidrokarbon sebesar 358 milyar barel setara minyak (BBOE). Setelah dikoreksi dengan faktor efisiensi ekspulsi (50%), efisiensi migrasi (80%), dan efisiensi pengawetan (80%) serta melalui simulasi Monte Carlo dihasilkan 3 perkiraan jumlah hidrokarbon Pulau Jawa. Perkiraan terendah adalah 41 BBOE; perkiraan tertinggi 187 BBOE; sedangkan perkiraan terbaik adalah 113 BBOE. Eko adalah wakil presiden Pusat Teknologi EP, Pertamina Upstream, berpusat di bilangan Merdeka Timur, Jakarta. Pria kelahiran Semarang tahun 1955 ini memperoleh gelar sarjana Teknik Geologi pada tahun 1982 dari Universitas Gadjah Mada. Gelar Magister Teknik Geofisika Terapan diperoleh tahun 2000 dari program pasca sarjana Teknik Geofisika ITB.