Silaturahim Idul Fitri 1440 H, Momen Pererat Persaudaraan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id --  Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan acara Silaturahim Idul Fitri 1440 Hijriyah di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesha No. 10, Bandung, Senin (17/6/2019). Acara silaturahim ini dihadiri oleh civitas academica ITB mulai dari jajaran pimpinan, guru besar, dosen, tenaga kependidikan, dan tamu undangan.


Silaturahim Idul Fitri 1440 H ini diawali dengan halalbihalal (saling bersalaman) terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan acara inti di dalam Aula Barat. Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa umat muslim diwajibkan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan, sebagaimana diwajibkan kepada umat terdahulu agar menjadi insan yang bertaqwa.

"Di antara ciri insan bertaqwa, yaitu pertama menafkahkan harta di kala lapang dan sempit, kedua menahan nafsu amarah, ketiga memaafkan kesalahan orang lain, dan keempat ketika memiliki niat tidak baik dia ingat Allah dan bertaubat sehingga mengurungkan niatnya tersebut," ucapnya.



Kegiatan silaturahmi ini merupakan ciri taqwa yang ketiga yaitu memaafkan orang lain, kata Prof. Kadarsah. Untuk itu Prof. Kadarsah memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kekhilafan atau hal yang tidak berkenan baik perkataan dan perbuatan.

"Dalam momen silaturahim ini, merupakan kesempatan untuk saling memaafkan satu sama lain. Kita melangkah maju kedepan untuk menyongsong kehidupan lebih baik sesuai dengan moto ITB In Harmonia Progresio. Maju bersama dalam suasana harmoni," pesan rektor.

Selain halalbihalal, kegiatan tersebut diisi dengan tausiyah dari KH. M. Din Syamsuddin. Ia mengajak, dalam rangka idul Fitri dianjurkan bagi umat Islam dalam mengembangkan silaturahim. Secara makna, silaturahim ini berarti menghubungkan kasih sayang. Dia juga menyampaikan bahwa ibadah yang dilaksanakan bukanlah tujuan akhir melainkan sebuah jalan.



"Ini adalah ajaran Islam karena Ar-Rahim adalah salah satu sifat Allah. Maka Allah menciptakan manusia dengan kasih sayang, dan dihembuskan dari diri manusia benih kasih sayang, dan Allah pula masih memberikan kasih sayangnya yaitu menebar rahmat yang juga artinya kasih sayang. Dan manusia diperintahkan khususnya yang beriman untuk menebarkan kasih sayang," pesannya.