Simposium CCS ke-14: Pilot Project Penyimpanan Karbondioksida ke dalam Bumi akan Segera Dimulai
Oleh Ahmad Fadil
Editor Ahmad Fadil
Pada tanggal 5 Agustus 2017 telah dilaksanakan simposium CCS (Carbon Capture and Storage) ke-14, yang kali ini diselenggarakan di kampus STEM AKAMIGAS Cepu, Kabupaten Blora. Simposium ini adalah kegiatan rutin di dalam kerangka proyek SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development), yang merupakan kerjasama riset di antara ITB dan Kyoto University (2012 – 2017) dan didanani oleh JICA (Japan International Cooperation Agency) dan JST (Japan Science and Technology Agency). Simposium ke-1 telah dimulai jauh hari sebelum project SATREPS ini dimulai, yaitu pada tahun 2009, sehingga symposium ke-14 ini menunjukkan bahwa kerjasama di antara para peneliti dari Indonesia dan Jepang ini telah dimulai sejak lama dan terus berkelanjutan.
Acara simposium ini dihadiri oleh lebih dari 300 orang, yang terdiri atas pejabat dan staf dari Ditjen Migas, SKKMIGAS, Pemkab Blora, PT Pertamina, beberapa industri pendukung migas, dan beberapa akademisi dan peneliti dari ITB, beberapa universitas di luar ITB, Lemigas, STEM AKAMIGAS Cepu dan Pusdiklat Migas Cepu. Pada acara pembukaan simposium, Bupati Blora menyatakan dukungannya untuk terealisasinya Pilot Project CCS ini, di mana proyek percontohan pengurangan emisi karbon dari produksi gas alam dapat terlaksana di kabupaten ini. Bahkan, proyek ini nantinya akan menjadi yang pertama di wilayah Asia Tenggara dan Selatan. Prof. Wawan Gunawan A. Kadir sebagai project director dari proyek ini menyatakan bahwa bagi ITB proyek ini sangat penting karena ITB berperan sebagai inisiator dari proyek ini dan telah berhasil mengumpulkan pendanaan dari dalam dan luar negeri untuk menjalankan persiapan pilot project ini. Di samping itu, keterlibatan staf pengajar dari berbagai fakultas dan sekolah di dalam ITB dan juga dari luar ITB menjadikan proyek ini istimewa dan menjadi contoh yang baik untuk dilakukan pada proyek-proyek penelitian yang dapat dilakukan secara multi disiplin. Sedangkan JICA menyatakan bahwa pencapaian studi pendahuluan selama 5 tahun terakhir sangat memuaskan, sehingga JICA telah menyetujui untuk memberikan hibah baru kepada ITB untuk mendukung implementasi pilot project ini.
Acara symposium di Blora dilanjutkan dengan beberapa kegiatan lain, yaitu pagelaran kesenian khas Blora dan jamuan makan makan di Pendopo Kabupaten Blora, acara penanaman pohon produksi di hutan, serta kunjungan ke sumur minyak tradisional. Pada saat kunjungan ke lapangan minyak, Pemkab Blora mengharapkan adanya partisipasi dari akademisi untuk kegiatan ini, terutama hal-hal yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan.
Pada awal Juli 2017, Ditjen Migas telah mengeluarkan surat penunjukan kepada ITB untuk mendirikan CoE (Center of Excellence) CCS/CCUS. Selain mempersiapkan Pilot Project CCS di Kabupaten Blora, ITB saat ini bekerja sama pula dengan beberapa instansi di dalam dan luar negeri (Dijen Migas, PPTMGB Lemigas, PT Pertamina, KLHK, Ditjen EBTKE, dan sebagainya) dalam melakukan beberapa riset yang berkaitan dengan teknologi dan regulasi CCS dan CCUS. Untuk menjalankan CoE ini, ITB mendapatkan hibah dari Asian Development Bank (ADB).
Selain membantu inisiasi pembentukan CoE CCS/CCUS, ADB pun akan menyediakan hibah sebesar USD 16 juta untuk membangun infrastruktur Pilot Project CCS, yaitu untuk menangkap, mentransport dan menyuntikkan gas CO2 di Kabupaten Blora. Sedangkan untuk kegiatan monitoring CO2, pembiayaannya akan menggunakan hibah baru dari JICA.
Dilaporkan oleh: M. Rachmat Sule