Simposium Internasional PPI 2009: Satu untuk Indonesia
Oleh habiburmuhaimin
Editor habiburmuhaimin
Ketua Tim Teknis Indonesia pada Simposium Internasional PPI Dunia, Willy Sakareza, berujar bahwa tujuan acara ini adalah untuk memberikan rekomendasi bagi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. "Mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang berlokasi di luar negeri untuk memberikan pemikiran dan ide-ide mengenai beberapa permasalahan negara Indonesia berdasarkan disiplin ilmu dan keahliannya," papar Sakareza yang juga adalah mahasiswa Elektro ITB.
Alumnus ITB turut pula hadir sebagai keynote speaker, antara lain Teuku Reiza alumnus Teknik Geofisika yang menjadi ketua komisi Kebumian, Energi, dan Lingkungan dan Khoirul Anwar dalam komisi Sains dan Teknologi. "Dalam hal ini terlihat peran dan kontribusi ITB baik langsung ataupun secara tidak langsung, " ujar Sakareza.
Sakareza yang juga didaulat sebagai moderator untuk keynote speaker Dirjen Dikti, Prof. Dr. Fasli Jalal mengatakan bahwa output utama dari simposium ini adalah terbentuknya Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4). Perwakilan PPI, 13 Ilmuwan, dan organisasi kepemudaan menjadi formatur I4 tersebut. I4 adalah suatu wadah bagi para ilmuwan untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia yang dikhususkan bagi ilmuwan di luar Indonesia. "Insya Allah akan diadakan grand launching I4 pada sekitar bulan Oktober (red-tahun 2009)," tutup Sakareza kepada Kantor Berita ITB.
Sejarah Simposium PPI
Simposium PPI regional pertama kali digelar di Australia pada tahun 2007 dengan melibatkan beberapa perwakilan PPI, yakni PPI Australia, PPI Jepang, PPI India, PPI Singapura, PPI Malaysia, dan PPI Mesir. Output dari PPI pada saat itu diantaranya adalah terbentuknya OISAA (Overseas Indonesian Students Association Alliance) atau PPI Dunia. Tahun ke tahun, Simposium tersebut melebarkan sayapnya dengan semakin banyaknya pelajar yang turut terlibat. Tahun 2008, PPI se-Eropa ditambah dengan Mesir dan Australia menjadi saksi perkembangan tersebut. Kebersamaan antar pelajar asal Indonesia makin tampak nyata di tahun 2009 dengan terselenggaranya Simposium Internasional yang dihadiri langsung oleh sekitar 29 PPI yang mewakili lima benua dan didukung oleh 35 PPI di seluruh dunia. Direncanakan, Simposium serupa akan diselenggarakan di Rusia tahun 2010.