Pameran ini diselenggarakan untuk memperkenalkan produk-produk inovatif hasil penelitian para dosen, start-up alumni, pameran karya tugas akhir mahasiswa SITH, serta pengenalan berbagai program studi di SITH. Produk inovasi yang akan dipamerkan memiliki tema yang beragam, mencakup pertanian, pangan, kesehatan, biomaterial, bioenergi, serta lingkungan.

“Harapannya acara ini dapat memperkenalkan produk inovasi, berbagai usaha berbasis hayati, serta karya-karya yang dihasilkan SITH sehingga dapat menarik minat dan memberikan gambaran kepada masyarakat umum,” ujar Dekan SITH, Prof. Endah Sulistiyawati, Ph.D.

Sebanyak 28 produk/kelompok produk inovasi dosen akan dipamerkan pada acara tersebut. Produk yang akan dipamerkan antara lain : Recnova, produk bioIogi sintetik untuk kesehatan dan lingkungan; lantai kayu laminated veneer lumber ; HEPASONA Qualitative hepatitis B kit, yang merupakan pengembangan produk kit diagnostic hepatitis B berbasis ELISA dan imunokromatografi; Fruit Storage Chamber Banana Smart Village, produk solusi untuk membuat pisang yang telah dipanen bisa lebih tahan lama; produk inovasi berbasis mikrobiologi mulai dari penerapannya dalam pangan, material, hingga energi; dan berbagai produk inovasi lainnya.

Selain produk inovasi dosen, 8 perusahaan start-up yang diinisiasi oleh alumni SITH juga akan berpartisipasi dalam Biospark, yaitu ?E-fishery, Elevarm, Surplus, Bell Living Lab, Meatless kingdom, Orca Bioteknologi Nusantara, Biops Agrotekno, dan Arara Bentang Semesta.

Pada acara tersebut juga akan diadakan seminar bertajuk “Strategi Komersialisasi Produk Inovatif Berbasis Riset di Perguruan Tinggi” yang membahas langkah-langkah membawa hasil riset akademis ke pasar secara efektif. Seminar ini menghadirkan Advisory Board SITH Ir. Artissa Panjaitan, MBA., Asisten Direktur Bidang Inovasi dan Penerapan Teknologi Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB Ir. Arif Sasongko, Ph.D, dan dosen SITH Wardono Niloperbowo, Ph.D. Para pembicara akan mengupas tuntuas bagaimana strategi untuk mengatasi tantangan stagnansi riset agar tidak hanya berhenti di tahap publikasi, melainkan mampu diubah menjadi produk inovatif yang memiliki nilai tambah di masyarakat.

Tak kalah menarik, talkshow bertajuk “Tantangan dan Peluang Start-Up Berbasis Hayati di Era Digital” juga akan digelar dengan menghadirkan alumni SITH yang telah sukses membangun startup; Chief of Commercial and Operational Officer dari Fairatmos, Aruna Pradipta (SITH 2011), Co-Founder sekaligus COO dari Bell Society Semeru Gita Lestari (SITH 2014), hingga Gibran Hudzaifah, Founder e-Fishery yang masuk dalam daftar Forbes Asia Under 30, akan berbagi pengalaman mereka dalam mengembangkan ide inovatif hingga menjadi bisnis besar yang mampu bersaing di pasar global.

Untuk melengkapi wawasan, Biospark ITB 2024 juga mengadakan sesi talkshow bertajuk “Kolaborasi Global dan Penguatan Jejaring Alumni SITH: Peluang dan Tantangan” bersama Ketua Ikatan Alumni (IA) SITH, dan diaspora alumni SITH yang kini telah bekerja baik di dalam maupun luar negeri. Sesi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar mengenai pengembangan karir global dan memperluas jejaring internasional, baik dalam maupun luar negeri.

Untuk siswa SMA, SITH ITB juga mengadakan seminar pengenalan prodi di SITH ITB, konsultasi pendidikan, dan SITH tour (dengan kuota terbatas) juga akan tersedia bagi pengunjung yang ingin melihat langsung fasilitas laboratorium yang dimiliki SITH ITB.

Acara ini terbuka untuk umum dan diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk memahami pentingnya inovasi berbasis bioteknologi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahateraan masyarakat yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran dapat diakses di https://campsite.bio/biospark2024, atau kunjungi media sosial resmi Biospark ITB 2024 di Instagram: @biospark.sith

Reporter: Najma Shafiya Firdausi (Teknologi Pascapanen, 2020)