Sketsa Busana Nia Sari Roedyat Martadiradja
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Bandung, itb.ac.id-Sebuah pameran bertajuk “Gambar-gambar Busana” digelar mulai hari Senin (02/07) sampai Kamis (12/07) di Galeri Soemardja Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Pameran ini menampilkan sketsa-sketsa busana karya Niasari Roedyat Martadiradja, putri kelima pasangan seniman, Alm. Rd. Roedyat Martadiradja dan Alm. Rd. Elly Djohariah Roedyat. Tema fashion drawing dalam pameran ini cukup beragam, mulai dari “Moslem Worlds”, “Tsunami”, “The Active Woman”, “The Touch of Prada”, dan sebagainya. Tampaknya, sang desainer tidak mengambil satu tema khusus dan menampilkan seluruh rancangan bajunya dalam media cat akrilik, pensil warna, charcoal dan lainnya.
Bakat seni yang melimpah terpancar dari sketsa-sketsa busana yang dipamerkan. Rancangan busana Nia menunjukkan kebebasan dan kreativitas yang unik, tutur kurator pameran ini, Aminudin TH. Siregar. Rancangan busana Nia pun kaya warna, penuh detail dan insiratif. Pemberian tema-tema yang dipakai pun sangat mengundang perhatian seperti “Tsunami”, “Metamorfosis from Japan Inspiration”, “The Girls”, “The Rainbow” dan sebagainya. Biranul Anas, dekan FSRD pun menyanjung tinggi kekayaan ide Nia dan penyajian gambar detail dari bagian busana yang jarang tersentuh oleh para pesketsa busana lainnya.
Salah satu detail yang menarik ialah “Ornament on the Black Beauty” yang menampilkan detail kompleks satu bagian busana dengan penyematan pita, renda, clip-clip kecil, mote dan art paper. Penyematan bahan-bahan ini seakan ingin memperlihatkan bahwa busana tidak hanya terdiri dari material kain saja..tapi juga bisa tercipta dari bahan-bahan sederhana yang kecil tapi saat seluruhnya disatukan menjelma menjadi ornamen busana yang estetis dan gaya.
Nia sendiri bukanlah lulusan FSRD ITB, walaupun sempat mendapatkan rekomendasi dari salah satu guru besar FSRD ITB, Alm. Ahmad Sadali. Nia yang pernah menjadi Duta Seni anak-anak se-Propinsi Jawa Barat ini lebih memilih mengambil kuliah Antropologi di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Akan tetapi, darah seni yang mengalir dalam dirinya akhirnya membawa dirinya terus mendalami fashion drawing dan berani mengadakan pameran tunggal.
Bakat seni yang melimpah terpancar dari sketsa-sketsa busana yang dipamerkan. Rancangan busana Nia menunjukkan kebebasan dan kreativitas yang unik, tutur kurator pameran ini, Aminudin TH. Siregar. Rancangan busana Nia pun kaya warna, penuh detail dan insiratif. Pemberian tema-tema yang dipakai pun sangat mengundang perhatian seperti “Tsunami”, “Metamorfosis from Japan Inspiration”, “The Girls”, “The Rainbow” dan sebagainya. Biranul Anas, dekan FSRD pun menyanjung tinggi kekayaan ide Nia dan penyajian gambar detail dari bagian busana yang jarang tersentuh oleh para pesketsa busana lainnya.
Salah satu detail yang menarik ialah “Ornament on the Black Beauty” yang menampilkan detail kompleks satu bagian busana dengan penyematan pita, renda, clip-clip kecil, mote dan art paper. Penyematan bahan-bahan ini seakan ingin memperlihatkan bahwa busana tidak hanya terdiri dari material kain saja..tapi juga bisa tercipta dari bahan-bahan sederhana yang kecil tapi saat seluruhnya disatukan menjelma menjadi ornamen busana yang estetis dan gaya.
Nia sendiri bukanlah lulusan FSRD ITB, walaupun sempat mendapatkan rekomendasi dari salah satu guru besar FSRD ITB, Alm. Ahmad Sadali. Nia yang pernah menjadi Duta Seni anak-anak se-Propinsi Jawa Barat ini lebih memilih mengambil kuliah Antropologi di Universitas Padjadjaran (UNPAD). Akan tetapi, darah seni yang mengalir dalam dirinya akhirnya membawa dirinya terus mendalami fashion drawing dan berani mengadakan pameran tunggal.