SSP XI dan SNMRK VI: Ajang Tukar Pikiran untuk Sambut Perdagangan Bebas
Oleh Yasmin Aruni
Editor Yasmin Aruni
BANDUNG, itb.ac.id - American Board for Engineering and Technology (ABET) mendefinisikan Teknik Industri sebagai kailmuan yang mengaplikasikan matematika dan pengetahuan untuk mengutilisasi material dan kejadian alam, yang dapat diukur secara ekonomi, untuk kepentingan umat manusia. Tidak seperti disiplin engineering yang lain yang lebih berorientasi pada produk, Teknik Industri berorientasi pada proses untuk memperbaiki performansi keseluruhan dari sebuah sistem. Salah satu kelompok keahlian dari program studi Teknik Industri di ITB adalah Sistem Manufaktur, yang berkaitan erat dengan perkembangan disiplin ilmu ini sejak revolusi industri pertama.
Pada Kamis (01/10/15), Kelompok Keahlian (KK) sistem Manufaktur program studi Teknik Industri ITB, bekerja sama dengan prodi Teknik Industri dari Telkom University dan Institut Teknologi Nasional (Itenas), mengadakan Seminar Sistem Produksi XI (SSP XI) dan Seminar Nasional Manajemen dan Rekayasa Kualitas VI (SNMRK VI), bertempat di Hotel Hilton Bandung, Jl. HOS Tjokroaminoto. Selain itu, acara ini juga didukung oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Badan Kerja Sama Teknik Industri (BKSTI), dan ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri). Acara yang bertemakan "Operational Excellence towards Sustainability" ini ditujukan untuk menyambut tantangan perdagangan bebas yang akan dihadapi bangsa Indonesia dalam waktu dekat.
Acara diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Harsono Taroepratjeka selaku perwakilan Steering Committee, dilanjutkan dengan Technical Session yang diberikan oleh Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si., yang menjabat sebagai Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN). Dari 58 pemakalah yang mendaftarkan paper mereka ke seminar ini, berdasarkan tema dapat dikelompokkan menjadi 11 grup yaitu Sustainability, Manajemen dan Rekayasa Kualitas, Pengembangan dan Perancangan Produk, Perencanaan, Pengendalian Produksi & Sistem Produksi, Sistem Informasi dan Otomasi Sistem Produksi, Manajemen Proyek, Perancangan Tata Letak Fasilitas, Sistem Pemeliharaan dan Garansi Produk, Manajemen Teknologi dan Transfer Pengetahuan, Sistem Logistik dan Rantai Pasok, serta Optimisasi Sistem.
Para peserta yang berasal dari 22 perguruan tinggi dan 1 orang praktisi ini dibagi ke dalam 4 ruangan untuk melakukan presentasi dari paper masing-masing dalam waktu 10 menit, disambung dengan sesi tanya jawab. "Ilmu tentang manufaktur itu kan sudah cukup matang. Dengan adanya acara ini, kita tidak hanya mengundang akademisi tapi juga praktisi. Harapannya adalah ada komentar dari para praktisi. Kita bisa menghubungkan ilmu teori dan dunia nyatanya, sehingga ilmunya makin berkembang dan makin bisa diterapkan," tutur Muhammad Akbar, S.T., M.T. selaku salah satu Operating Committee.
Acara diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Ir. Harsono Taroepratjeka selaku perwakilan Steering Committee, dilanjutkan dengan Technical Session yang diberikan oleh Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si., yang menjabat sebagai Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN). Dari 58 pemakalah yang mendaftarkan paper mereka ke seminar ini, berdasarkan tema dapat dikelompokkan menjadi 11 grup yaitu Sustainability, Manajemen dan Rekayasa Kualitas, Pengembangan dan Perancangan Produk, Perencanaan, Pengendalian Produksi & Sistem Produksi, Sistem Informasi dan Otomasi Sistem Produksi, Manajemen Proyek, Perancangan Tata Letak Fasilitas, Sistem Pemeliharaan dan Garansi Produk, Manajemen Teknologi dan Transfer Pengetahuan, Sistem Logistik dan Rantai Pasok, serta Optimisasi Sistem.
Para peserta yang berasal dari 22 perguruan tinggi dan 1 orang praktisi ini dibagi ke dalam 4 ruangan untuk melakukan presentasi dari paper masing-masing dalam waktu 10 menit, disambung dengan sesi tanya jawab. "Ilmu tentang manufaktur itu kan sudah cukup matang. Dengan adanya acara ini, kita tidak hanya mengundang akademisi tapi juga praktisi. Harapannya adalah ada komentar dari para praktisi. Kita bisa menghubungkan ilmu teori dan dunia nyatanya, sehingga ilmunya makin berkembang dan makin bisa diterapkan," tutur Muhammad Akbar, S.T., M.T. selaku salah satu Operating Committee.