Startup dan Pemerintah Lakukan Berbagai Strategi dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id-Direktur Hubungan Antarlembaga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) Republik Indonesia, Iman Santosa dan Wakil Presiden Regional Strategis yang juga merangkap Kepala Relasi Mitra Pedagang Gojek Anandita Danaatmadja menghadiri forum talkshow bertajuk “Revitalizing the Economy: Government dan Startup” yang diadakan oleh Hult Prize ITB pada Sabtu (25/9/2020). Para pembicara menceritakan sepak terjang dan perjuangan mereka dalam menghadapi pandemi, baik dari sudut pemerintah dan startup.
Anandita menceritakan latar belakang berdirinya Gojek dan perkembangannya pada awal forum. Mulai dari ide Nadiem Makarim untuk mendigitalisasi pengendara ojek hingga inovasi Gofood yang luncur pada tahun 2015. “Saat ini Gojek menjadi Super Apps yang memecah berbagai permasalahan masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Ia juga menceritakan berbagai strategi yang diusung oleh Gojek untuk mendukung masyarakat di masa pandemi. Beberapa langkah strategis yang dicanangkan Gojek seperti investasi pada pengembangan produk, pengembangan teknologi dan otomasi produk, serta pemaksimalan fokus pada sisi kehigienisan pelayanan Gojek.
Terdapat pula beberapa program strategis untuk mengentaskan masalah pengangguran. Salah satunya adalah ekspansi bisnis hingga ke daerah Sumatera dan Bone untuk menciptakan mitra baru. Khusus untuk mahasiswa, Gojek mencanangkan program Go Academy untuk memberikan pelatihan intensif kepada mahasiswa di bidang informatika selama tiga bulan dan podcast Life in Gojek untuk memberikan pandangan baru mengenai dunia kerja kepada para millenial.
Anandita juga memaparkan beberapa kerja sama Gojek dengan pemerintah dalam rangka mendukung produktivitas masyarakat di masa pandemi. Beberapa program kerja sama yang dilakukan seperti kerja sama pelatihan digital dengan pemerintah, Go Xcelerated dan program Muda Maju Bersama 1000 Startup, program untuk menyiapkan 1000 startup dengan talenta digital untuk membuka inovasi baru di masa depan, Program J3K, program untuk membantu masyarakat dan mitra agar senantiasa menjaga protokol kesehatan di masa pandemi. Serta kemudahan mitra Gojek dalam melakukan Sertifikasi CHSE yang dicanangkan oleh Kemenparekraf.
Seluruh pemaparan Anandita diselingi pula oleh pandangan dan pendapat dari seorang pelaku birokrasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Iman Santosa. Iman menyampaikan bahwa Kemenparekraf berupaya memulihkan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan meluncurkan berbagai program. Mulai dari dana hibah pariwisata, program pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata secara daring, serta Sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability) untuk meningkatkan kualitas dan memberi jaminan kepada wisatawan terhadap layanan Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya.
“Indonesia mengalami penurunan pengunjung pariwisata dari 16 juta ke empat juta pengunjung. Padahal, sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 7.44% untuk GDP, kontribusi sektor pariwisata tertinggi ketiga di dunia. Namun kini turun ke angka 6.36 % atau turun sekitar seratus triliun rupiah. Tak hanya itu, pandemi ini juga berdampak pula kepada tenaga kerja pariwisata” tutur Iman Santosa.
Selain itu, Kemenparekraf juga mencanangkan program-program kolaborasi yang ditujukan untuk mahasiswa dan generasi muda. Adapun beberapa program tersebut, yaitu program Generasi Pesona Indonesia (GenPI) sebagai suatu komunitas untuk memasarkan produk pariwisata Indonesia, Generasi Pariwisata Kewirausahaan, Baparekraf for Startup, program magang, program AKATARA untuk memberikan pendanaan film bagi sutradara muda di Indonesia, dan program-program lainnya.
Kemenparekraf berharap program-program yang diusungnya mampu menghasilkan bibit-bibit unggul untuk kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. Begitu pula start-up Gojek yang sangat mengharapkan kemunculan talenta-talenta digital dari berbagai program dan kerja sama yang mereka kembangkan.
Reporter: Daffa Raditya Farandi (Kewirausahaan, 2023)