Temu Orang Tua Mahasiswa Baru 2005

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Jumat 19 Agustus 2005 yang lalu, Rektorat ITB menyelenggarakan pertemuan orang tua mahasiswa baru angkatan 2005. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di halaman Campus Center barat ini, dipaparkan setiap aspek penting dunia kemahasiswaan dan akademik ITB yang perlu diketahui para orangtua. Setelah laporan panitia penyelenggara oleh Dr. Ciptati, MS.,M.Sc dan sambutan dari Prof Dr.Ir. Djoko Santoso,M.Sc selaku rektor ITB, Wakil Rektor Senior bidang Akademik, Prof.Dr. Ir. Adang Surahman memberikan pemaparan mengenai aspek akademik mahasiswa ITB angkatan 2005. Hal yang perlu digaris bawahi dalam pemaparannya, selain wajib lulus empat tahun, mahasiswa 2005 juga tidak akan lagi memperoleh kesempatan mengulang di semester pendek. Selanjutnya Dr. Ir. Widyo Nugroho Sulasdi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Widyo merinci enam masalah kemahasiswaan ITB, masalah akademik, sosial-komunikasi, jasmani, psikis, belajar, dan ekonomi. Menghadapi masalah tersebut, ITB tidak diam saja. Beasiswa yang hingga sekarang totalnya senilai empat milyar disediakan sepanjang tahun. ITB juga masih menanggung biaya studi sejumlah mahasiswa ITB hingga 2,4 milyar. Widyo juga merekomendasikan untuk mengikuti kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa yang jumlahnya mencapai 71 unit (belum ditambah lahirnya beberapa unit baru di awal tahun 2005 ini). Selain itu, terdapat lembaga bimbingan konseling dan kerjasama dengan Ikatan Orangtua Mahasiswa untuk menambah solusi atas enam permasalahan tersebut. Berkenaan dengan transisi status ITB dari Perguruan Tinggi Negri menjadi Badan Hukum Milik Negara, banyak disinggung oleh Bakti Santoso Ludin, Dirut PT Menamas Jakarta, sekaligus Ketua Bidang Operasi Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) ITB. Bakti mengungkap progres dana abadi ITB yang baru mencapai 174 milyar. Dana abadi ini terus ditumbuhkan melalui reksadana low-risk Niaga Asset Management dengan pertumbuhan 11-12% per tahunnya dan sebagian lagi disimpan sebagai deposito. SKD, sebagai motor keuangan ITB juga telah melibatkan para alumni ITB untuk berperan serta menumbuhkan dana abadi ITB. Dana juga diusahakan melaui roadshow ke perusahaan atau lembaga serta penyelenggaraan event-event seperti lelang mahakarya seni. Ir. Muhammad Akhmasy, Ketua Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) memaparkan mengenai peran IOM dalam kehidupan mahasiswa ITB. Sebagai orangtua, IOM akan dengan tangan terbuka membantu berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa ITB. Sayangnya, Bapak dua alumni teknik informatika ITB dan satu mahasiswa informatika ITB ini mengungkap bahwa sering kali mahasiswa bermasalah datang terlambat. "IOM ke depan akan berusaha berhenti menjadi pemadam kebakaran," tuturnya menghadapi berbagai permasalahan yang hingga kini hanya reaktif. Kasus Drop Out, salah jurusan, dan kesulitan pembiayaan kuliah banyak diangkat olehnya sebagai contoh. Presiden Keluarga Mahasiswa ITB, Anam tampil terakhir memberikan pemaparan mengenai Organisasi dan Kegiatan Mahasiswa. Selanjutnya dilangsungkan tanya jawab dengan antara orang tua dan kelima pemapar. Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) ITB yang berkonotasi negatif banyak dicermati oleh para orangtua. Setelah sholat Jumat bersama di tempat yang sama, acara dilanjutkan di departemen masing-masing.