STEI ITB Adakan Bincang Akademik Bahas tentang Ekosistem Inovasi
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) mengadakan kegiatan Bincang Akademik, Abdimas & Riset (BinAAR). Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (26/5/2023) secara bauran.
BinAAR yang kedua ini membahas topik tentang “Ekosistem Inovasi Menuju Indonesia Beradab”. Narasumber yang diundang adalah Dr. Ir. Syarif Hidayat, M.T., sebagai Dosen KK Teknik Ketenagalistrikan, STEI ITB. Kegiatan dibuka oleh Dr. Eng. Infall Syafani selaku moderator.
Dr. Syarif membuka materi dengan memaparkan tentang apa itu peradaban. Ia juga mengajukan sebuah tesis bahwa inovasi merupakan salah satu dari tiga syarat peradaban unggul, yaitu layanan umum yang prima; inovasi unggul (invensi dan discovery yang bermanfaat bagi masyarakat); dan pendidikan pemuda yang mampu membangun berkesadaran ekosistem.
“Enggak cukup hanya dipamerkan, enggak cukup hanya dikutipkan. Harus secara riil menghasilkan kebaikan bagi masyarakat,” ungkapnya ketika menjelaskan tentang apa yang dimaksud inovasi unggul.
Dr. Syarif melanjutkan pemaparanya dengan menjelaskan tentang ekosistem inovasi. Menurutnya, penting untuk membicarakan soal ekosistem inovasi sebelum berbicara terkait aktor inovasi.
“Saya melihat ada masalah dasar ketika kita bicara soal aktor inovasi saja tanpa bicara soal ekosistemnya duluan,” katanya.
Dia menjelaskan, bahwa ekosistem inovasi terdiri atas para aktor yang bermain di antara environment dan resource. Aktor-aktor tersebutlah yang bisa menghasilkan sebuah invensi dan discovery. Aktor tersebut adalah investor, user, supporting system, engineer, dan peneliti.
Dr. Syarif lalu memaparkan hal yang harus dilakukan jika lingkungan tidak dapat mendukung untuk ekosistem inovasi. Ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu pengaruhi politik iptek; cari lingkungan lain yang mendukung; dan ciptakan sendiri micro-environment yang mendukung.
Reporter: Arif Hermawan (Teknik Sipil, 2021)