Studi di ITB Membentuk Manusia Unggul dan Berakhlak Baik
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id–Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2022/2023 untuk Program Doktor, Program Magister, Program Sarjana, dan Program Profesi Insinyur di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) pada Sabtu (8/4/2023).
Pada Wisuda April 2023 ini, salah seorang wisudawan yang berasal dari program studi manajemen, Falih Zuhdi Rizqullah, mendapat kesempatan menyampaikan kata perpisahan di hadapan 2.219 wisudawan.
Ia pertama-tama menyampaikan ucapan terima kasih kepada sivitas akademika ITB yang telah memberikan pembelajaran, ilmu pengetahuan, bimbingan, dan fasilitasnya. Semua itu sangat berarti untuk mahasiswa selama masa pendidikan di kampus.
Ia turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua, wali, serta keluarga yang selalu mendukung dan mendampingi dalam cita-cita, sehingga pada akhirnya para wisudawan dapat menyelesaikan studi di ITB dengan lancar.
“Dan tak lupa juga terima kasih juga kepada teman-teman dan rekan-rekan wisudawan pada periode ini yang selalu menemani goresan perjalanan studi ini,” ucap Falih.
Falih mengatakan bahwa menjadi mahasiswa dan dapat menempuh studi di salah satu kampus tertua dan terbaik di Indonesia adalah anugerah yang terindah. Ia menambahkan bahwa menempuh studi di ITB tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dari dosen, tetapi juga pembelajaran hidup.
“Inilah yang terpenting selama masa studi ini untuk membentuk manusia yang unggul dan berakhlak baik,” tegas mahasiswa yang pernah aktif di Gamais ITB ini.
Melengkapi pernyataannya, ia mengatakan bahwa unggul tanpa adanya akhlak yang baik, tentu akan menciptakan kerusakan. Dengan manusia yang unggul dan berakhlak baik, wisudawan harus mengambil peran dalam berkontribusi kepada negeri ini.
Falih turut menyampaikan selamat berbahagia kepada para wisudawan. Menurutnya, kisah dari perjalanan wisudawan belum usai. Ia berharap, suatu saat ia dan para wisudawan lainnya dapat bertemu lagi, kembali ke almamater tercinta, dan menceritakan perjalanan hidup seusai lulus dari kampus tercinta.
Ia menitipkan pesan kepada rekan-rekan wisudawan untuk menyeimbangkan antara mengejar dunia dan akhirat. Ia menambahkan bahwa jika hanya mengejar dunia, belum tentu puas dan hasil yang didapat akan bertahan lama.
“Namun jika kita kejar akhirat, sudahlah dapat, pasti banyak. Sudahlah banyak, pasti kau puas. Sudahlah puas, abadi selama-lamanya,” tegasnya.
Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)