Studium Generale: Acoustics for Performance Spaces

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor Unit Sumber Daya Informasi

Studium Generale: Acoustics for Performance Spaces Pagi, 27 April 2005, pukul 09.00 – 12.00, Ruang Multimedia 9231 di GKU Timur dipenuhi oleh sekitar 250 an mahasiswa dari berbagai Departemen di ITB. Hadir juga beberapa mahasiswa dari luar kampus dan khalayak umum. Mereka dengan tekun mengikuti studium generale yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Fisika ITB, dalam kaitan dengan Mata Kuliah Kapita Selekta Teknik Fisika. Kuliah yang berlangsung dalam suasana yang menarik, hangat dan segar tetap dipenuhi peserta sejak awal hingga akhir. Kegiatan ini dilaksanakan dalam usaha untuk memberikan gambaran praktis aplikasi ilmu akustik dalam kegiatan nyata, secara khusus dalam kaitannya dengan pertunjukkan musik. Dengan harapan, mahasiswa bisa mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajarinya, khususnya tentang arsitektural akustik. Studium Generale yang mengusung tema Acoustics for Performance Spaces ini menghadirkan 2 orang pembicara, yaitu Dr. I. B. Ardhanaputra (TF ITB) dan pembicara tamu Addie MS (conductor/music director dari Twilite Orchestra). Dr Ardhanaputra memberikan pengantar tentang Acoustics for Music Spaces, mulai dari karakteristik akustik sumber suara, ruangan tempat sumber suara itu dibunyikan hingga listener, sebagai penikmat akhir interaksi sumber suara dengan ruangan/space yang menyelubunginya. Paparan selama kurang lebih 45 menit disampaikan dengan bahasa dan gaya penyampaian yang sangat menarik ditambah dengan beberapa demo kondisi mendengar di berbagai jenis ruangan, menjadikan peserta sangat antusias mengikutinya. Disamping menyampaikan karakteristik fisik dari sinyal suara dan interaksi dalam space/ruang yang ditunjukkan dalam berbagai parameter akustik, seperti Waktu Dengung, Intelligibility, Auralisasi, dan sebagainya, Beliau juga mengemukakan pentingnya perception atau preferensi dari manusia sebagai end user dalam menentukan kualitas performansi (musik) dalam space. Pak Addie MS yang menyampaikan paparannya segera setelah Dr Ardhanaputra kemudian mengulas secara lugas dan menarik sisi aplikasi dari Akustik (Room Acoustics dan Electroacoustics) khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan utama Beliau dalam pertunjukan Orkes Symphony. Pengalamannya yang panjang dalam dunia pertunjukkan musik, khususnya musik/orkes simphony, menjadikan paparannya sangat mudah dicerna oleh para peserta. Addie MS menyampaikan kendala-kendala yang dihadapinya dalam memainkan Orkes Simphony di Indonesia yang belum memiliki Gedung Konser, termasuk effort yang harus dikerjakan untuk menanggulangi berbagai masalah keterbatasan akustik dari space tempat melakukan pertunjukkan, termasuk di dalamnya penggunaan sound reinforcement (sound system) untuk mendukung orkes simphony yang dipimpinnya. Hal terakhir perlu dilakukan, karena space yang digunakan untuk melaksanakan pertunjukan orkes simphony memang bukan didesain sebagai ruang konser, sehingga diperlukan balancing maupun amplifikasi secara elektronik/artificial untuk menciptakan kondisi mendengar yang diinginkan. Pada bagian lain paparannya, Beliau juga menyampaikan secara singkat perbedaan dari sisi akustik antara ber performance di ruangan tertutup dan ruangan terbuka. Juga dikemukakan beberapa parameter akustik yang diperlukan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi musisi untuk memainkan orkes simphony. Disinggung pula bahwa suatu ruangan tidak cukup disebut ber akustik bagus saja, tetapi mesti dilengkapi sebagai bagus secara akustik sesuai dengan fungsinya. Dicontohkan, ruang yang bagus akustiknya untuk pertunjukan opera atau drama, belum tentu bagus untuk orkes simphony. Juga dikemukakan, dalam dunia pertunjukan musik di Indonesia, segi Visual masih jauh lebih dominan dibandingkan dengan segi audial/akustik. Sebagai pelengkap, sekaligus untuk memberikan audial experience, Addie MS juga memberikan demo beberapa potong komposisi musik serta video tentang ruang konser yang sesungguhnya. Acara kemudian dilanjutkan diskusi bersama peserta kuliah. Diskusi berlangsung sangat menarik dan appresiatif. Beberapa hal yang belum disinggung dalam paparan kedua pembicara juga ditanyakan oleh peserta, dan dikupas dengan lugas dan apik oleh kedua pembicara. Tanpa terasa 3 jam berlalu, dan kuliah ditutup meskipun masih ada beberapa audience yang ingin menyampaikan pertanyaannya. Tepat jam 12.30, acara berakhir dan tampak rasa puas dari wajah para peserta studium generale ini. Semoga apa yang disampaikan oleh kedua pembicara dan juga pengetahuan tambahan dari diskusi yang berlangsung menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi yang hadir di ruang 9231 Pagi – siang, tadi. (J. Sarwono)