Studium Generale: Geopreneurship
Oleh
Editor
Dalam rangkaian acara temu alumni Geofisika, Meteorologi, dan Oseanografi (GM) ITB, Ikatan Alumni GM (IAGM) bekerja sama dengan mahasiswa GM (kini FIKTM) menggelar Studium Generale Enterpreneuship-Intrapreneurship: Dua Pilar Pembangunan Ekonomi Bangsa pada Sabtu, 16 Desember 2006 di Campus Center Timur ITB. Bapak Dwi Larso selaku pembicara adalah direktur Center for Innovation, Enterpreneurship, & Leadership (CIEL) Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.
Dalam acara ini, beliau memaparkan bahwa kondisi umum ekonomi Indonesia kini menjanjikan iklim usaha yang baik bagi sektor riil. Soal pengangguran dan rendahnya pendidikan lantas muncul akibat kurangnya kreativitas dalam menangani tantangan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang yang berani mengambil risiko dan pantang menyerah atau enterpreneur. Selanjutnya, intrapreneurship muncul setelah perusahaan enterpreneur memperoleh kemapanan.
Istilah geopreneur sendiri merupakan suatu subsistem di dalam enterpreneurship berkaitan dengan bidang ilmu kebumian, termasuk geofisika, meteorologi, dan oseanografi. Tema geopreneur dipilih dalam acara ini, untuk memberikan wawasan umum, bahwa ilmu yang diperoleh di jurusan bukanlah jalan mutlak dalam masa depan seorang alumni. Studium Generale ini diharapkan dapat membuka cakrawala peserta untuk berani mengambil risiko dalam dalam dunia karier.
Studium generale ini, seperti disebut di atas, merupakan bagian dari rangkaian acara temu alumni GM, yang terdiri atas: studium generale, seminar (tertutup untuk mahasiswa dan alumni dari GM), forum IAGM-mahasiswa-dosen, dan malam keakraban. Menurut Suryana, salah satu panitia dari IAGM, acara ini mengajak mahasiswa, alumni, dan dosen untuk berbagi wawasan dan pengalaman kehidupan setelah lulus.
Berdasarkan fakta, tidak semua alumni GM bekerja pada bidangnya. Selain untuk membuka wawasan peluang bidang pekerjaan, rangkaian acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan mahasiswa-alumni-dosen, serta antar alumni itu sendiri. Diungkapkan, kadangkala alumni yang bekerja di luar bidang jurusannya seringkali merasa sungkan bergabung dalam acara alumni.
Dalam acara ini, beliau memaparkan bahwa kondisi umum ekonomi Indonesia kini menjanjikan iklim usaha yang baik bagi sektor riil. Soal pengangguran dan rendahnya pendidikan lantas muncul akibat kurangnya kreativitas dalam menangani tantangan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan orang-orang yang berani mengambil risiko dan pantang menyerah atau enterpreneur. Selanjutnya, intrapreneurship muncul setelah perusahaan enterpreneur memperoleh kemapanan.
Istilah geopreneur sendiri merupakan suatu subsistem di dalam enterpreneurship berkaitan dengan bidang ilmu kebumian, termasuk geofisika, meteorologi, dan oseanografi. Tema geopreneur dipilih dalam acara ini, untuk memberikan wawasan umum, bahwa ilmu yang diperoleh di jurusan bukanlah jalan mutlak dalam masa depan seorang alumni. Studium Generale ini diharapkan dapat membuka cakrawala peserta untuk berani mengambil risiko dalam dalam dunia karier.
Studium generale ini, seperti disebut di atas, merupakan bagian dari rangkaian acara temu alumni GM, yang terdiri atas: studium generale, seminar (tertutup untuk mahasiswa dan alumni dari GM), forum IAGM-mahasiswa-dosen, dan malam keakraban. Menurut Suryana, salah satu panitia dari IAGM, acara ini mengajak mahasiswa, alumni, dan dosen untuk berbagi wawasan dan pengalaman kehidupan setelah lulus.
Berdasarkan fakta, tidak semua alumni GM bekerja pada bidangnya. Selain untuk membuka wawasan peluang bidang pekerjaan, rangkaian acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan mahasiswa-alumni-dosen, serta antar alumni itu sendiri. Diungkapkan, kadangkala alumni yang bekerja di luar bidang jurusannya seringkali merasa sungkan bergabung dalam acara alumni.