Studium Generale: Diskusi Ekonomi dan Geopolitik Indonesia bersama Hatta Rajasa

Oleh Nofri Andis

Editor Nofri Andis

BANDUNG, itb.ac.id - Untuk kali ketiganya, ITB kembali menyelenggarakan kuliah Studium Generale untuk memperkaya wawasan mahasiswa mengenai persoalan dan tantangan bangsa. Kali ini, Sabtu (12/02/11), Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, hadir sebagai pemberi kuliah dihadapan sekitar 300 mahasiswa ITB peserta kuliah. Hatta membawakan kuliah umum bertema "Ekonomi dan Geopolitik Sebagai Paradigma Baru Membangun Ekonomi Indonesia".
Hatta mengawali kuliah dengan memaparkan beberapa krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia. Negara pun melakukan reformasi menghadapi krisis tersebut. "Bahkan Indonesia dikatakan akan terpecah, namun kita bisa menghadapi semua itu," kata Ketua Ikatan Alumni ITB itu.

Namun, Hatta mengatakan, krisis tersebut bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga. Keberhasilan Indonesia keluar dari krisi ekonomi bisa menimbulkan optimisme yang tinggi terhadap prospek perekonomian Indonesia. Setelah keluar dari krisis, Indonesia memang mendapatkan angka pertumbuhan ekonomi yang positif, bahkan lebih besar dari yang ditargetkan. Pada penutupan 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,1 persen, lebih besar dari yang ditargetkan sebesar 5,5 %. "Tapi, yang paling esensial bukan hanya angka makronya, tapi juga kualitas dari peningkatan ekonomi," jelas Hatta.

Dia menjelaskan, di samping pertumbuhan ekonomi yang cukup baik tersebut, angka pengangguran dan kemiskinan Indonesia masih tinggi. Negara masih tetap berupaya untuk memperbaiki hal tersebut.

Karena itu, Hatta pun menawarkan paradigma baru perekonomian Indonesia dengan mengusung Visi Indonesia 2025. Visi yang akan diluncurkan April mendatang ini akan menargetkan peningkatan perkapita menjadi sebesar 12.900-16.100 dollar Amerika. Indonesia juga ditargetkan akan menjadi pemain penting dalam ekonomi global.

Untuk mendorong Visi pembangunan Ekonomi Indonesia 2025, pemerintah telah menetapkan delapan program utama dan 18 aktivitas ekonomi. Kedelapan program utama tersebut adalah: sektor industri, pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, telekomunikasi, energi, dan pengembangan kawasan. "Selama ini ekspor Indonesia dalam bentuk mentah. Sekarang kita harus bisa memanfaatkan kekayaan alam untuk dalam negeri. Indonesia memiliki potensi menjadi bangsa yang besar," kata dia.

Di penghujung kuliah, berbagai pertanyaan pun dilontarkan oleh mahasiswa ITB. Di antaranya mengenai pendidikan, perindustrian, dan lain sebagainya. Presiden Keluarga Mahasiswa ITB, Herry Dharmawan, pun menyampaikan beberapa pemikiran mahasiswa ITB terkait permasalahan yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, Herry sebagai perwakilan mahasiswa ITB juga menawarkan beberapa solusi konkret.

"Saya senang dengan mahasiswa kritis. Mahasiswa harus kritis menyikapi kinerja pemerintah," kata Hatta Rajasa.

Usai kuliah, Hatta Rajasa dijadwalkan menemui inovator cilik Indonesia. Ahli-ahli teknologi informasi muda ini kemarin, Jumat (11/02/11) sempat memberi kuliah umum di ITB sebagai bentuk apresiasi ITB atas prestasi mereka di bidang teknologi.