Studium Generale ITB: 5 Pilar Kesehatan Fisik dan Kesehatan Mental pada Mahasiswa

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Foto: Adi Permana/Humas ITB

BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa terkadang kurang memperhatikan kondisi kesehatan dan mentalnya masing-masing. Ada banyak kebiasaan yang menurut mahasiswa sudah terlalu biasa, namun dalam jangka waktu lama akan membahayakan.

Pada Studium Generale ITB Rabu (12/4/2023), ITB mengangkat topik mengenai kesehatan fisik dan kesehatan mental. Bertempat di Aula Barat ITB, Studium Generale tersebut menghadirkan seorang narasumber yaitu Indra K. Muhtadi, dr.

Gangguan kesehatan fisik dan mental pada mahasiswa memiliki beberapa penyebab seperti waktu makan dan pemilihan makanan yang tidak sehat. Seringkali juga mahasiswa malas beraktivitas fisik dan memiliki kualitas tidur tidak baik. Kemudian, faktor eksternal seperti keluarga, pertemanan, akademik, keuangan juga bisa mempengaruhi tingkat kebahagiaan.

“Banyak adik-adik yang menarik diagnosis sendiri, apalagi kesehatan mental. Diagnosis tersebut dilihat dari media digital dan bahkan di forum-forum tanpa menanyakan pada ahlinya,” ujar dr. Indra.

Evolusi fasilitas kesehatan dapat menjadi sebuah tantangan dan juga peluang. Tantangan sendiri adalah adanya misdiagnostic karena menarik diagnosis sendiri sebelum memeriksa kesehatan. Untuk peluang, dapat dilihat dari sebuah inovasi The Medical Virtualist yang telah ada di beberapa negara yang memudahkan penyampaian informasi kesehatan ke pihak bersangkutan.

5 Pilar Kesehatan

Dalam mencegah dan mengatasi kesehatan mental terdapat 5 pilar gaya hidup sehat. Pertama adalah diet sehat yang teratur. Fokus dari pilar ini adalah mengurangi makanan mengandung lemak jenuh, siap saji, tinggi gula, dan yang memberikan gizi tidak baik.

Foto: Adi Permana/Humas ITB

Pilar kedua adalah aktivitas fisik dan olahraga yang teratur. dr. Indra menjelaskan bahwa letak olahraga itu adalah membuat tubuh sehat menjadi bugar. Bugar adalah ketika kita melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah terlalu cepat.

Ia juga menjelaskan ketiga pilar selanjutnya yaitu istirahat yang cukup dan berkualitas, stres terkontrol yang bisa dimanfaatkan, dan menjalani kehidupan yang bahagia. Beberapa faktor yang dapat membantu tidur yaitu ruangan yang sunyi, tidur dengan ruangan yang gelap, menggunakan pakaian yang nyaman, dan meringankan pikiran sebelum tidur.

Kesehatan mental difokuskan kepada pilar keempat dan kelima. Stres sebenarnya datang dari hormon kortisol yang makin lama akan menyebabkan penyakit. Namun, stres juga dapat dikontrol, diatasi, dan akhirnya dimanfaatkan. Hal-hal yang membuat stres dapat dirasionalisasi sehingga semakin terpacu untuk keluar dari masalah.

“Coba jalani hari-hari seperti jiwa anak kecil yang selalu happy dan full of curiosity. Masalah selalu ada. Namun, selalu ada dua pilihan mau tetap kesal atau merubah pola pikir terhadap berubah,” tutup dr. Indra.

Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)