Pertengahan Juli lalu, akhirnya tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB berhasil berangkat ke Xiamen, China untuk mengikuti Olimpiade Paduan Suara Internasional yang ke empat. Kepergian ini tidak sia-sia. Mereka berhasil meraih medali emas untuk kategori Mixed Youth Choirs dan Mixed Choirs, dan dua buah medali perak untuk kategori Mixed Chamber Choirs dan Folklore a capella. Keberhasilan ini telah mengukuhkan PSM ITB sebagai paduan suara yang berkualitas. Dalam olimpiade ini sistem penilaiannya tidak seperti dalam olimpiade olahraga. Perolehan medali emas, perak atau perunggu bukan didasarkan pada urutan nilainya, tetapi didasarkan pada suatu batas nilai tertentu. Untuk medali emas, nilai yang diraih harus lebih besar atau sama dengan 80. Jadi bisa saja dalam satu kategori, medali emas diraih lebih dari satu tim. Namun, bila sudah bisa menembus nilai 80, tentu kualitasnya benar-benar bagus. Bila melihat ke belakang, perjuangan yang dilalui oleh tim ini tidaklah mudah. Latihan yang keras dan disiplin ketat harus dijalani agar suara yang dihasilkan sesuai dengan standar internasinal paduan suara. Apalagi konduktor sekaligus pelatih tim PSM ITB, Indra Listianto adalah orang yang sangat disiplin. Masalah terbesar terletak pada dana. Seperti yang pernah ditulis juga, sampai H- 14 keberangkatan, tepatnya pada saat konser pre- kompetisi Silence Has Voices, tim ini masih kekuarang dana yang cukup besar, sekitar 100-200 juta. Untuk sekali berangkat saja, butuh sekitar 90an juta. Belum lagi uang untuk penginapan dan akomodasi lainnya. Mengandalkan sponsor untuk membiayai keberangkatan juga bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja ekstra dan ketekunan. Namun dengan kesuksesan yang diraih, semua jerih payah terbayar sudah. Dukungan dari pihak rektorat, sponsor, dan para anggota PSM baik yang pergi maupun yang tetap di Bandung adalah salah satu kunci suksesnya. Selain itu persiapan matang dalam segala aspek mulai dari pemilihan kostum, busana, administrasi sampai ke penggalangan dana juga mendukung kesuksesan ini. Dalam waktu dekat, salah satu program rutin PSM ITB yang juga cukup terkenal di dunia paduan suara Indonesia akan digelar. Festifal Paduan Suara (FPS) ITB. Semoga mengikuti kesuksesan di China, FPS ini dapat juga berjalan lancar dan sukses.