Symposium on Research Based Learning 2005
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Jumat 25 November 2005, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB menyelenggarakan Symposium on Research Based Learning 2005. Simposium dua hari ini dilaksanakan dalam kerangka keberhasilan memperoleh Program Hibah Kompetensi B (PHK B) senilai satu milyar dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Departemen Pendidikan Nasional.
Tema yang diangkat dalam simposium ini adalah 'research based learning' (RBL). RBL sendiri sebenarnya merupakan konsep dasar proposal Departemen Fisika ITB yang berjudul "Research Based Learning, A Novel Approach in Indonesian University Education System of The Physics Departement Institute Technology of Bandung". Konsep RBL ini adalah suatu metodologi penelitian baru yang memperkaya mahasiswa sarjana dengan berbagai pengalaman riset. Diharapkan memang RBL bukan hanya meningkatkan kemampuan kademik mahasiswa, tetapi juga meningkatkan motivasi, pembelajaran aktif, dan pengembangan kemampuan, seperti analisa kritis, kerja dalam tim, manajemen waktu dan sumber daya.
Simposium ini akan mempresentasikan empat dosen yang memperoleh teaching grant pada bidang matakuliahnya serta dua peneliti yang memperoleh research grant.
Empat dosen yang menerima teaching grant PHK B Departemen Fisika ITB, yaitu:
1. Dr. Umar Fauzi, Research Based Learning in Selected Topics in Earth Physics Course
2. Dr. Bagus Endar, Mempelajari Perilaku Penjalaran Gelombang Tinjauan Teoretik, Numerik, dan Model Fisika: Research Based Learning untuk Kuliah Gelombang
3. Dr. Mitra Djamal, Research Based Learning in Advance Electronics Course
4. Drs. Hendro, MS, Research Based Learning Using Outdoor Experiments
Dua dosen peneliti yang menerima research grant PHK B Departemen Fisika ITB, yaitu:
1. Dr. Mikradjuddin, Simulation of Traffic Flow in Indonesian City Streets by Cellular Automaton Method
2. Dr. Agung Nugroho, Structural and Transport Properties of Mn-doped ZnO
Di akhir hari pertama, beberapa mahasiswa yang memperoleh research grant hasil bantuan PHK B ini juga memaparkan kemajuan hasil penelitiannya. Program Hibah Kompetisi B yang diperoleh Departemen Fisika memang juga dialokasikan bagi mahasiswa langsung. Selain research grant untuk mahasiswa, implementasi lainnya adalah pembentukan lima kelompok studi mahasiswa (KSM). Masing-masing ketua KSM mempresentasikan program, kemajuan, serta kendala yang dihadapi KSM bersangkutan sepanjang perjalanan hampir satu tahun ini.
Secara total, tahun 2005 ini telah diberikan sejumlah 25 juta rupiah untuk lima proposal pemenang research grant mahasiswa. Tiga dari lima pemenang research grant mahasiswa berasal dari kelompok studi mahasiswa, yaitu di bidang nanoteknologi, kosmik, dan robotika. Dua pemenang lainnya merupakan proposal tugas akhir di bidang magnetic sensor serta proposal korps asisten laboratorium kimia mengenai quantum computing. Bahkan PHK B juga mengalokasikan adanya travel grants bagia mahasiswa atau dosen yang hendak mempresentasikan makalahnya dalam simposium ilmiah.
Wujud lain implementasi PHK B bagi mahasiswa adalah dirintisnya online undergraduate program journal. Ini merupakan jurnal ilmiah berbasiskan web yang diisi oleh para mahasiswa S1. Penilai dan redaksinya tetap adalah dosen Fisika.