Tanggap Bencana Gempa Sumatra Barat

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Gempa berkekuatan 7,6 sr yang terjadi di Sumatra Barat pekan lalu telah membangkitkan kepedulian di berbagai kalangan. Memiliki banyak mahasiswa yang berasal dari Sumatra Barat, berbagai langkah telah dilakukan oleh ITB, baik dari kalangan akademisi maupun mahasiswa. Tim pendahulu dari dosen dan mahasiswa telah diberangkatkan untuk mensurvey daerah bencana. Sementara berbagai pihak yang berminat menjadi donatur dapat menyalurkan bantuannya melalui posko Ganesha Rescue di Ruang 28 Campus Center Barat atau melalui rekening ITB.
Lima orang perwakilan ITB telah diberangkatkan ke daerah bencana di Sumatra Barat pada sabtu (03/10/09). Mereka adalah dosen Teknik Sipil, Ir. Iswandi Imran, MA.Sc,Ph.D; Perwakilan Tim Mitigasi bencana PAU, Dr. Ir. I Wayan Segara; Dosen Program Studi Geofisika dan Meteorologi, Dr. A. Nanang T. Puspito; serta dua mahasiswa ITB yaitu Dharma Eka Putra (T.Mesin '05), dan Adhi Utama (T. Industri'05). Para perwakilan ini bertugas mendirikan posko ITB, berkoordinasi dengan berbagai pihak di lokasi bencana, serta terus menjalin komunikasi dengan tim yang berada di ITB untuk penyaluran bantuan. Dari pihak akademisi, tanggap darurat dikoordinasikan oleh tim dari LPPM.

Sebagai respon terhadap bencana gempa di Sumatra Barat, Senin (05/10/09), Keluarga Mahasiswa ITB membentuk satuan koordinator pelaksana (Satkorlak) yang diketuai oleh Arvi, salah satu mahasiswa yang berasal dari Sumatra Barat. Satkorlak yang beranggotakan perwakilan-perwakian mahasiswa dari himpunan dan unit memiliki tugas menggalang dana, update sistem informasi, dan recovery serta rehabilitasi daerah bencana. Belajar dari pengalaman penanggulangan bencana gempa Jawa Barat, Satkorlak dirasa perlu untuk mengkoordinasikan gerakan pengabdian masyarakat mahasiswa ITB.

Sebelumnya, Unit Kebudayaan Minangkabau (UKM) ITB juga telah berinisiatif menggalang dana dari mahasiswa dan masyarakat umum secara sporadis. Dari kegiatan tersebut, terkumpul dana sebanyak sekitar enam juta rupiah. Pendataan juga dilakukan terhadap mahasiswa ITB yang berasal dari Sumatra Barat dan menurut rencana akan diberikan beasiswa biaya hidup bila orang tua yang bersangkutan kesulitan mengirimkan dana akibat gempa.

Hingga Kamis (08/10/09), beberapa bantuan yang telah masuk ke tangan satkorlak mayoritas berbentuk dana, namun jumlahnya belum dapat dipastikan. Sedikitnya sekitar enam juta rupiah - dana yang telah masuk sebelumnya,  akan dialokasikan untuk membeli logistik berupa tenda, makanan bayi, penjernih air, obat diare, selimut, dan makanan berupa sarden dan kornet. Logistik yang masuk dari donatur masih sedikit, karenanya diharapkan mahasiswa dapat lebih tergerak hatinya untuk membantu.

Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB sendiri dibantu oleh himpunan mahasiswa telah menyebarkan kotak sumbangan di berbagai program studi sebagai bentuk penggalangan dana. Menurut rencana, Kamis (08/10/09), mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Geologi (GEA) bersama dengan Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT)  akan mengadakan konser amal pada pukul 17.00 di Selasar Campus Center ITB. Konser amal juga akan kembali diadakan pada tanggal 16 Oktober 2009.

Bagi mahasiswa, civitas akademika ITB, maupun kalangan umum yang berminat memberikan bantuan dapat langsung menyerahkannya di posko Ganesha Rescue, Campus Center Barat Ruang 28 ataupun melalui rekening ITB di Rekening ITB Peduli, No. Rekening 901110001 PT. Bank BNI (Persero) Tbk. Cabang PTB Jalan Taman Sari no. 80 Bandung