Teaching the History of Nature: Towards an Integrated Science Curriculum

Oleh

Editor

Bandung Society For Cosmology and Religion, sebuah badan yang mendukung keselarasan ilmu pengetahuan dan agama, menggelar acara kuliah umum Teaching the History of Nature: Towards an Integrated Science Curriculum pada Selasa, 19 Desember 2006 di Ruang 9231 Gedung Kuliah Umum Timur ITB. Hadir sebagai pembicara, William Grassie, Ph.D dari Metanexus Institute.

Pembicara memaparkan pentingnya sebuah perjanjian konstruktif antara ilmu pengetahuan (sains) dan agama. Keadaan sosial, khususnya di Indonesia, seringkali mendesak masyarakat memisahkan kerangka pikiran sains dan agama pada kotak-kotak yang terpisah.

Dalam kuliah umum ini, peserta diperkenalkan pada suatu konsep kurikulum yang mengajak pelajar untuk menyadari posisi mereka sebagai manusia dalam kerangka penciptaan alam semesta secara luas dengan menyertakan landasan agama, tanpa memperdebatkan ajaran antara satu agama dan lainnya. Dengan memahami penciptaan dunia yang memperkuat iman, manusia juga dapat terus mengembangkan sains.

Pembicara menekankan, bahwa sains (science) berbeda dengan saintisme (scientism). Sains adalah ilmu pengetahuan yang memenuhi kaidah ilmiah yang dapat dibuktikan kebenarannya, dan dapat dijadikan acuan menuju sains berikutnya. Sementara saintism merupakan interpretasi dari sesuatu yang dianggap benar, walaupun belum terbukti, dan dijadikan landasan berpikir. Dipaparkan oleh Ibu Premana W. Premadi dari Astronomi ITB, kuliah umum ini diharapkan membuka wawasan pihak akademisi berpikir lebih general untuk menempatkan kaitan satu bidang ilmu dengan yang lainnya.