Teknik Metalurgi ITB: Tuan Rumah International Biohydrometallurgy Symposium Terpilih

Oleh Adhitia Gesar Hanafi

Editor Adhitia Gesar Hanafi

BANDUNG, itb.ac.id - Tak dapat dipungkiri bahwa produk galian pertambangan merupakan aspek yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Mulai dari sebagai alat kebutuhan sehari-hari hingga pembangunan berbagai infrastruktur raksasa kerap membutuhkan produk tambang, sehingga tidak salah munculah suatu ungkapan bahwa salah satu indikator kemajuan suatu bangsa adalah tingkat komsumsi masyarakat akan produk tambang. Saat ini, proses pengolahan dan pemurnian bahan tambang berwawasan ramah lingkungan menggunakan bantuan bakteri (biohidrometalurgi) menjadi salah satu alternatif yang dapat diterapkan. Sejak tahun 1977, forum internasional untuk mendiskusikan perkembangan teknologi biohidrometalurgi telah digelar secara rutin dua tahun sekali melalui ajang International Biohydrometallurgy Symposium (IBS). Untuk pertama kalinya, Indonesia terpilih secara aklamasi untuk menjadi tuan rumah IBS ke-21, yang akan diselenggarakan di Sanur, Bali, pada (05-09/10/15) dengan Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, ITB sebagai organizing committee.

Forum IBS 2015 akan membahas perkembangan terkini dalam lingkup  biohidrometalurgi, bioproses untuk pengolahan mineral dan ekstraksi logam, pengendalian lingkungan, serta biokorosi dan bioremediasi. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan bahwa biohidrometalurgi yang menerapkan bioteknologi untuk mengekstraksi logam merupakan teknologi yang mampu me-recover logam dari bijih berkadar rendah atau bijih yang sulit diekstraksi, misalnya bijih emas tipe refractory, secara kompetitif baik dari sudut pandang teknis, keekonomian dan keramahannya terhadap lingkungan.

Selain tantangan untuk mengekstraksi logam dari bijih berkadar rendah dan bijih-bijih marginal lainnya yang jumlahnya semakin meningkat, dunia pertambangan dan ekstraksi logam juga dihadapkan pada permasalahan dan tantangantantangan seperti penanganan air asam tambang, detoksifikasi sianida, reklamasi dan bioremediasi lingkungan tambang. Penanganan dan remediasi lingkungan dengan bantuan mikroorganisme merupakan topik yang menarik dan terus dikembangkan serta menjadi perhatian para ahli lingkungan di dunia dewasa ini.

Teknologi biohidrometalurgi dan bioproses untuk pengolahan mineral, diperkirakan akan terus berkembang dan meningkat penggunaannya di industri pengolahan mineral dan ekstraksi logam. Ide penggunaan mikroba dalam permasalahan metallurgi, dianggap sebagai salah satu dari 10 world changing ideas oleh Scientific American.

Mengangkat tema "Biohidrometalurgi: Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pengembangan Berkelanjutan," IBS 2015 akan hadirkan kuliah dari 11 pembicara utama yaitu, Professor David Holmes (Santiago, Chili), Professor Helen Watling (CSIRO, Perth, Australia), Professor Ricardo Amils (Madrid, Spanyol), Professor Axel Schippers (BGR, Jerman), Professor Elizabeth Watkin (Curtin University, Perth, Australia), Professor Keiko Sasaki (Kyushu University, Jepang), Professor K. A. Natarajan (Indian Institute of Science, India), Professor Xueduan Liu (Central South University, RRC), Professor Mark Dopson (Linnaeus University, Swedia), Dr. Mariekie Gericke (Mintek, Afrika Selatan), dan Mr. Jan van Niekerk (Managing Director Biomin, Afrika Selatan).

Presentasi karya ilmiah, dan poster dari para peserta turut menjadi bagian dari IBS 2015. Hingga 26 Januari 2015, panitia IBS telah menerima 166 abstrak yang berasal dari 35 negara seperti, Rusia, Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina (RRC), Inggris, Jerman, Spanyol, Brazil, Chili, Jepang, Afrika Selatan, Australia, serta Indonesia. Panitia IBS akan memfasilitasi karya tulis ilmiah yang lolos seleksi untuk dipublikasikan dalam jurnal berkala Advanced Materials Research (Transtech Publication) yang tersedia secara online via www.scientific.net. Jurnal tersebut akan masuk kedalam indkes Scopus Elsevier dan Ei Compendex (CPX), Cambridge Scientific Abstracts (CSA), Chemical Abstracts (CA), Google Scholar, dan ISI (ISTP, CPCI, dan Web ofScience).

 

Target Pencapain IBS 2015

Dengan adanya IBS 2015, diharapkan para peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, institusi pemerintahan, lembaga riset, industri, dan Non Government Organization (NGO) dapat bertemu untuk saling bertukar informasi mengenai teknologi biohidrometalurgi, bioproses untuk pengolahan mineral dan ekstraksi logam, pengendalian lingkungan, seta biokorosi dan bioremediasi. Tantangan-tantangan dalam aplikasi komersial bioteknologi dalam proses pengolahan mineral, ekstraksi logam dan remediasi lingkungan tambang dapat pula dibahas untuk dicari solusinya dalam forum ini.

 

Suguhkan Keindahan Bali Melalui Social Tour

Menyadari akan keindahan Bali yang memikat kekaguman banyak peserta simposium, panitia IBS suguhkan social tour bagi para peserta dan pendamping peserta. Berbagai suguhan tarian seperti Tari Barong, dan Tari Kecak dapat peserta nikmati dalam tur tersebut. Berbagai objek wisata seperti, pusat batik linen Batubulan, Penelokan Kintamani, Tirta Empul, Pantai Pandawa, Garuda Wisnu Kencana, Candi Uluwatu, akan menjadi destinasi para peserta selama dua hari tur. Kelezatan makanan khas tradisional Bali, akan peserta nikmati di Restoran Kintamani, Restoran Budesa, dan Jimbaran. Untuk berbelanja cinderamata, para peserta akan diajak berkeliling pusat oleh-oleh Khrisna.


Informasi lebih lanjut: www.ibs2015.com