Kolaborasi MBKM ITBxUnpad Resmi Dibuka di Hari Merdeka

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id–Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjajaran (Unpad) meresmikan kolaborasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) pada Selasa (17/8/2021). Acara peresmian bertajuk “In Harmonia Progressio, Bermanfaat dan Mendunia” itu bertepatan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

Acara peresmian berlangsung secara daring dengan berbagai sajian menarik. Pimpinan dua institusi bahkan hadir ke hadapan publik. Tampak Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. dan Rektor Unpad Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. beserta jajarannya masing-masing.

Pemerintah dalam upaya peningkatan pendidikan di Indonesia hingga kini terus menggencarkan berbagai cara dengan terobosan-terobosan baru. Salah satunya Program MBKM. Program ini secara resmi diluncurkan pada 2020 lalu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pada tahun ini, MBKM mulai banyak diimplementasikan dengan regulasi yang lebih matang. Program ini memang ditujukan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa berdasarkan nilai yang diperoleh dari program yang diikuti.

Dalam perjalanannya, ITB memberikan wadah tepat untuk memfasilitasi mahasiswanya. ITB menggelar kegiatan MBKM, baik dalam lingkup internal maupun berhubungan dengan pihak lain. Dalam lingkup internal, seperti International Courses dan program intensif MBKM. Kemudian, kini bekerja sama dengan Unpad.

ITB dan Unpad sebagai universitas deretan teratas dalam masalah kualitas pendidikan, meresmikan peluncuran kerja sama kolaboratif dalam memanfaatkan MBKM ini. Program MBKM Unpad-ITB mencakup tiga program utama, pertukaran mahasiswa, magang riset, serta magang pada program pengabdian kepada masyarakat.

ITB membuka kesempatan kepada mahasiswa Unpad untuk merasakan perkuliahan dengan atmosfer teknologi, sedangkan Unpad menawarkan mahasiswa ITB dari sudut pandang sosial humaniora seperti hukum, antropologi, komunikasi, dan sosial lainnya. Lintas fokus ini dilakukan karena sejatinya teknologi dan manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

“Pada saat ini jumlah mahasiswa ITB yang mengikuti MBKM pertukaran ada 151, proyek independen 299, kemanusian 10, membangun desa 184, magang 56, mengajar 1, wirausaha 4, dan riset 67. Jumlah ini terus berkembang. Dan saat ini sudah ada sekitar 950 mahasiswa yang turut serta dalam MBKM bersama Unpad,” ujar Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB.

Peluncuran peresmian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dari kedua institusi tentang MBKM. Saat ini, masih ada saja mahasiswa yang belum mengetahui informasi ini secara mendalam.

Dalam sambutannya, Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D mengatakan, program ini memberikan kebebasan pembelajaran dengan cara mengambil sejumlah mata kuliah di luar bidang studi utama, perluasaan interaksi dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar kampus.

"Perluasan pembelajaran diharapkan akan memperkaya mahasiswa dengan pengetahuan multi-disiplin, selain pengetahuan dalam bidang studi utama yang menjadi pilihannya. Sedangkan perluasan interaksi diharapkan akan memperkaya mahasiswa dengan keanekaragaman perspektif dalam melihat suatu permasalahan, memperkuat kepekaan dan kepedulian sosial, serta mengembangkan kemampuan untuk berkolaborasi dalam menjawab permasalahan," ujarnya.

Selain itu ia mengatakan, program kerja sama ini dirancang secara cermat sebagai jawaban atas tantangan tersebut, lulusan ITB disiapkan untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi di berbagai bidang pekerjaan yang menjadi pilihannya.

Kerja sama ITB dan UNPAD dalam menyelenggarakan perkuliahan secara bersama (cross-listed courses) serta riset bersama ini adalah model bisnis baru dalam pengembangan pola-pola resource sharing (SDM tenaga dosen, peralatan riset, dan kepakaran) di perguruan tinggi. Di samping terjadi peningkatan kualitas dan efisiensi pendidikan dan riset, resource sharing yang tentunya bersifat timbal balik dan saling menguntungkan adalah suatu budaya yang perlu kita perkuat.

Prof. Rina kemudian mengatakan, melalui program ini juga ada lima kemampuan prioritas yang bisa didapatkan di antaranya kolaboratif, persuasif, kolaborasi, kecerdasan emosional, dan kreatif. Dengan lima kemampuan itu, mahasiswa bisa meningkatkan kualitasnya semakin unggul.

ITB dan Unpad berkomitmen untuk memajukan kualitas mahasiswanya. Dengan ciri khas yang dibawakan masing-masing institusi diharapkan mampu memberikan skema-skema dalam memenuhi minat untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa.

Reporter: Lukman Ali (Teknik Mesin, 2020)


scan for download