Tim ITB Raih 1 Emas dan 2 Perunggu pada Pagelaran GemasTIK 2019

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG.itb.ac.id – Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh mahasiswa ITB pada pagelaran GemasTIK 2019. Tim Mahasiswa ITB berhasil meraih juara 1 divisi Pemrograman, Juara 3 Pengembangan Bisnis TIK (ICT business Developmenet), dan Juara 3 Penambangan Data (Data Mining) pada Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (GemasTIK) Ke XII tahun 2019 di Universitas Telkom Bandung, 24-26 Oktober 2019.

GemasTIK merupakan program yang diadakaan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Indonesia (sekarang Kemenristek/BRIN dan Kemendikbud). Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetisi mahasiswa Indonesia, sehingga bisa menjadi agen perubahan dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan pemanfaatannya. 

GemasTIK pada tahun ini bertemakan “Teknologi Informasi untuk Keunggulan Daya Saing Bangsa”. Melalui kompetisi ini mahasiswa peserta akan diuji dalam berbagai studi kasus pada masing-masing divisi lomba untuk menghasilkan solusi yang paling efektif dan efisien.

Lomba divisi pemrograman menguji kemampuan dan nalar dari setiap peserta dalam menyelesaikan program komputer untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Saat pertandingan, peserta akan diberikan deskripsi-deskripsi sejumlah permasalahan dan dalam kurun waktu 3-5 jam peserta harus menyusun dan mengumpulkan sebanyak mungkin program yang dapat menjawab masing masing permasalahan tersebut.

Setiap program yang dibuat selain harus menjawab dengan tepat kasus permasalahan yang diberikan, juga harus dapat dijalankan pada setiap kasus dalam waktu yang amat terbatas. Sehingga, selain peserta diadu dalam kecepatan penulisan program, peserta juga dituntut menemukan/menggunakan algoritma dan struktur data yang tepat dan efisien. Bahasa pemrograman yang digunakan antaralain C, C++, dan Java.

Untuk kategori penambangan data (Data Mining) merupakan kategori lomba yang menuntut mahasiswa melakukan proses penambangan data terhadap big data yang tersedia secara publik di web serta sudah terverifikasi validitasnya. Langkah peserta selanjutnya adalah memvisualisasikan hasil proses Penambangan Data tersebut sehingga berguna bagi masyarakat luas.

Dan untuk lomba kategori Pengembangan Bisnis ICT adalah kompetisi pengembangan model bisnis dengan produk TIK. Lomba ini memberikan kesempatan kepada peserta yang memiliki ide bisnis, startup, dan pengembangan usaha yang berorientasi pada produk TIK, baik berupa jasa dan produk. 

Lomba ini akan menyeleksi ide pengembangan bisnis dalam bentuk ringkasan eksekutif pada penyisihan tahap pertama, kemudian business plan pada penyisihan tahap kedua, dan kompetisi produk disertai dengan proyeksi bisnisnya. Pada kategori ini, tim mahasiswa ITB mengembangkan perangkat iValve yang bertujuan untuk melakukan automasi manajemen air antar sawah berbasis sistem elektronik dan terintegrasi dengan internet serta dapat diakses via aplikasi smartphone.

Alfina yang merupakan salah satu anggota  tim mengatakan bahwa, iValve menggantikan cara konvensional pembukaan dan penutupan pintu air di sawah dan mengurangi kehilangan air yang digunakan. Aplikasi ini juga meningkatkan efisiensi pengairan sawah dengan meminimalisasi tenaga manusia yang digunakan.

Dia mengatakan, mengikuti lomba tersebut memberikan kesan tersendiri bagi timnya. “Kesannya kaget. Karena lawannya dari tingkat atas semua, dan senang bisa dapat relasi baru, ilmu baru, dan feedback dari para juri sangat membangun,” ucap Alfina, ketika diwawancara oleh reporter kantor berita ITB.

Adapun, tim dari pemrograman berangotakan tiga mahasiswa Teknik Informatika 2015 yaitu Dewita Sonya Tarabunga, Jehian Norman Saviero, dan Arno Alexander. Lalu tim Pengembangan Bisnis TIK terdiri atas Alfina Putri Damayanti (Manajemen 2021), Feroz Fernando (Teknik Elektro 2018), dan Bambang Hidayat (Teknik Pangan 2018). Sementara untuk tim Data Mining terdiri atas Muhammad Zunan Alfikiri (Teknik Informatika 2018), William (Teknik Informatika 2018), dan Nyoman Kevin Cahyadigiri (STI 2018).

Reporter: Deo Fernando (Kewirausaahan 2021)