Tim ITB Siap Ikuti International Genetically Engineered Machine di Boston, AS

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Sains dan teknologi adalah kolaborasi dua kunci peradaban kehidupan di muka bumi. Sebagai institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi, sains, dan seni, ITB tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan sains dan teknologi untuk masyarakat Indonesia. Salah satu bidang yang sedang pesat perkembangannya adalah biologi sintetik. Sayang, bidang ini masih belum begitu populer di tanah air.

"Biologi sintetik adalah ilmu yang merekayasa makhluk hidup seperti bakteri dengan menambah kemampuan mereka untuk melakukan sesuatu," jelas Joko Pebrianto Trinugroho (Program Magister Bioteknologi 2013)

Joko adalah ketua tim yang akan mewakili ITB dalam ajang International Genetically Engineered Machine (IGEM) di Boston, AS. Ada 23 orang lainnya yang siap mendukung tim ini melaju ke negeri Paman Sam. Mereka adalah Joko Pebrianto Trinugroho (Bioteknologi), Oktira Roka Aji (Bioteknologi), Pande Putu Erawijantari (Biologi), Lance Rosa Karo-Karo (Bioteknologi), Risma Wiharyanti (Bioteknologi), Trik Ekawati Heryanto (Bioteknologi), Elfina Marchantia Karima (Kimia), Wiyudi Gomulya (Kimia), Christian Heryakusuma (Kimia), Ignatius Yovin Sugiyo (Kimia), Tirta Widi Gilang Citradi (Biologi), Bachtiar Hermawan (Mikrobiologi), I Dewa Gede Sahya Deva (Mikrobiologi), Fania Feby Ramadhani (Biologi), Nimas Ghasani (Bioteknologi), Mardalisa (Bioteknologi), Kenia Permata Sukma (Mikrobiologi), Elfa Norisda Aulianisa (Biologi), Aditya Putra Pratama (Teknik Kimia), Wuddan Nadhirah Rodiana (Mikrobiologi), Muhammad Hariomurti Mardikusumo (Teknik Elektro), Muhammad Musyafa Syahbid (Planologi), dan Rizky Kusumah (Teknik Elektro). Tim ini juga dibimbing oleh dosen-dosen ahli, yaitu Dr. Sony Suhandono (SITH), Dr. Dessy Natalia (Kimia), Dr. Maelita R. Moeis (SITH), Dr. Indra Wibowo (SITH), dan Dr. Mochamad Apri (Matematika).

IGEM tahun ini akan berlangsung pada tanggal 30 Oktober s.d. 3 November. Ini adalah kali kesepuluh bagi ilmuwan dan rekayasawan dunia berkumpul dan mengolaborasikan hasil karya cipta mereka di bidang bilogi sintetik. Pada tahun 2004 acara ini diinisiasi oleh MIT. Kini, IGEM telah menjadi organisasi independen yang mengadakan acara dengan nama serupa tiap tahunnya. Tahun lalu tim ITB membawa pulang medali perak.

Biologi Sintetik untuk Atasi Masalah Limbah Plastik

Tahun ini Joko dan kawan-kawan siap untuk kembali mengharumkan nama ITB di Boston. Selain ITB, ada pula tim Indonesia dari Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, dan tim dari Sumbawa. Tim ITB sendiri meneliti proses rekayasa bakteri Escherichia coli agar dapat menghasilkan protein untuk mendegradasi plastik PET. Plastik jenis PET adalah plastik yang banyak digunakan sebagai botol air minum kemasan.

Isu lingkungan terutama masalah limbah plastik menginspirasi Joko dan kawan-kawan untuk merekayasa bakeri yang mampu mendegradasi plastik sehingga dapat mengurangi jumlah limbah plastik. Plastik PET yang digunakan dalam penelitian ini bersifat unbiodegradable atau sangat sukar untuk terdegradasi oleh makhluk hidup. Isu ini lalu menjadi latar belakang proses biologi sintetik yang akan dilakukan terhadap bakteri E. coli. Bakteri E. coli adalah bakteri yang tidak berbahaya bagi lingkungan. E. coli sangat populer untuk dimanfaatkan dalam proses biologi sintetik karena sifatnya tersebut. E. coli yang telah direkayasa ini memiliki kemampuan untuk mendegradasi plastik dan memanfaatkan hasil degradasi sebagai sumber energi. Hal yang menjadi tantangan bagi tim ini adalah bagaimana memanfaatkan E. coli seefektif mungkin sesuai dengan siklus hidupnya. Pada akhirnya, penelitian ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan terkait plastik PET. .

Kolaborasi Sains dan Teknik

Tim yang terdiri dari 23 orang ini memang menjadi momen kolaborasi berbagai bidang ilmu. Konstruksi perangkat rekayasa bakteri dilakukan oleh mahasiswa ilmu hayati guna menghasilkan sistem yang diinginkan. Analisis produk hasil reaksi dilakukan oleh mahasiswa kimia demikian pula pemodelan, mahasiswa Teknik Kimia dan matematika membantu dalam meningkatkan efisiensi sistem. Selain itu, ada anggota kelompok dari program studi Planologi yang memiliki kemampuan desain untuk presentasi dan publikasi. Untuk membuat website, sesuai dengan arahan lomba, mahasiswa Teknik Elektro ambil andil dalam kelompok ini.

Penelitian yang kini sudah sampai ditahap merangkai sistem pendegradasi plastik diharapkan memberikan hasil yang terbaik untuk dipresentasikan di Boston lebih kurang satu bulan lagi. Joko dan kawan-kawan berharap bisa kembali meraih medali, kali ini tim ITB pun menargetkan medali emas untuk dibawa pulang.

"Tentu harapan kami bisa kembali dengan membawa medali emas. Harapan saya pribadi adalah agar ilmu biologi sintetik berkembang di Indonesia karena ini adalah salah satu jembatan pemikiran scientist dengan teknik," tutur Joko sang ketua tim.

Ilustrasi dari berbagai sumber