Tina Yuliani Ayuningsih, Mahasiswa Berprestasi ITB 2008
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
BANDUNG, itb.ac.id- Tina Yuliani Ayuningsih, mahasiswa Teknik Informatika (IF)-ITB angkatan 2005, meraih penghargaan Ganesha Prize 2008. Ganesha Prize diberikan kepada mahasiswa berprestasi yang memenuhi kriteria. Kriteria mahasiswa berprestasi tidak hanya diukur berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK), namun juga keaktifan berorganisasi, kepanitiaan, kompetisi yang pernah diikuti dan dijuarai, kemampuan berbahasa inggris, karya ilmiah yang dibuat, dan wawasan tentang ITB. Seleksi mahasiswa berprestasi dilakukan mulai dari tingkat program studi, sekolah atau fakultas, ITB, dan selanjutnya di tingkat nasional.
Tina, kelahiran Klaten 7 Juli 1987, mempunyai prestasi juara 3 Imagine Cup Indonesia kategori software design (Screaming Tree Team), finalis P&G Business Champions, dan Top10 Innovative Enterpreneur Challenge 2. Dalam kegiatan organisasi, Tina tercatat sebagai ketua Free IT Saturday Lesson Comlabs ITB (2006-2007), sekretaris korps asisten Lab Rekayasa Perangkat Lunak IF ITB (2007-sekarang), bendahara divisi profesi Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF 2006-2007), dan anggota subdivisi IT Developement and Innovation (divisi profesi HMIF). Di tengah-tengah kesibukannya berorganisasi dan berkarya melalu perlombaan, Tina tetap meraih prestasi akademis dengan IPK 3,64. Sewaktu duduk di bangku SMP dan SMA, Tina terpilih menjadi siswa teladan tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Klaten, juara 2 lomba Kimia di UNS (2003), dan juara 3 olimpiade matematika Kabupaten Klaten.
Ditanya mengenai rencana ke depan, “Saya belum menentukan dengan pasti antara bekerja atau meneruskan studi S2, masih menjadi pertimbangan saya dan orang tua,” ujarnya. Mahasiswa dengan motto hidup “Enthusiasm is the fuel of life” ini memiliki kiat sukses tersendiri, yaitu tidak pernah berhenti belajar (di kuliah, di organisasi, dan di masyarakat), terus memotivasi diri (banyak hal didapat dari pencarian di Internet dan membaca buku, terutama tentang self improvement), menghargai orang lain, berdoa kepada Tuhan, dan doa ibu. Dengan segala prestasi yang diraihnya, Tina mengaku pernah juga mengalami kegagalan. “Ketika menghadapi kegagalan saya pasrah sekaligus mengoreksi diri, dan tentunya: tidak berhenti belajar!” ujarnya.