Dengan membawa kartu identitas, peserta program ini sudah bisa melakukan cek kolesterol, asam urat, gula darah, hingga tekanan darah. Peserta dari program cek kesehatan ini harus berusia minimal 18 tahun. Nantinya, sesudah dilakukan pengecekan, peserta akan mendapatkan obat gratis sesuai dengan hasil diagnosis. Obat tersebut disediakan oleh KBSP.

Peserta dari program ini berasal dari masyarakat yang tanggal di sekitar Asrama Sangkuriang ITB. “Kemarin pesertanya kebanyakan ibu-ibu/bapak yang sudah berumur,” ujar Rio Andrian (OS’20), Ketua Pengabdian Masyarakat Pembinaan Terpusat (PT) Mei Ganesha 2023. Namun, peserta yang jauh dari asrama juga bisa mengikuti program ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran masyarakat sekitar melalui pengecekan dan serta pemberian obat. “Kita juga berharap, dari terlaksananya kegiatan ini, masyarakat bisa lebih aware terhadap kesehatan mereka, mungkin ada beberapa peserta yang datang karena tes kesehatan gratis, kalau bisa sih jangan karena gratisnya aja, tapi sadar akan kondisi kesehatan mereka masing-masing,” pungkas Rio Andrian.

Setelah acara selesai, tutor dan penghuni Asrama Sangkuriang ITB melakukan bagi-bagi takjil di empat titik berbeda. Titik ini berada di Jalan Dayang Sumbi, Graha Ariadi Simpang Dago, jalan sekitar asrama, dan pertigaan kantor Kecamatan Coblong. Takjil tersebut dibagikan ke masyarakat umum, tukang parkir, dan pengemudi ojek online yang lewat.

Dari kegiatan yang sudah terlaksana dengan baik, Rio berpesan agar mahasiswa dapat melakukan pengabdian masyarakat sesuai dengan nilai yang tercantum pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Jangan lupa melakukan pengabdian masyarakat mau sekecil apapun itu, serta jangan lupa menanamkan nilai keteladanan dan kepeloporan saat mengabdi,” pesan Rio.

Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD’20
Foto: Dok. Asrama ITB