Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Teknik Pertambangan, HMT-ITB Gelar Pelatihan Instrumen Pertambangan

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Pengenalan instrumen tambang kepada Mahasiswa Teknik Pertambangan di Aula Gedung Energi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), ITB Kampus Ganesha, Sabtu (2/3/2024). (ITB/Muhammad Hanif Darmawan)

BANDUNG, itb.ac.id - Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung (HMT-ITB) menggelar pelatihan instrumen tambang bertajuk Mari Belajar Instrumen Tambang “Malaria”, di ITB Kampus Ganesha, Sabtu (2/3/2024).

Malaria adalah salah satu kegiatan Divisi Pendidikan Karier dan Keprofesian HMT-ITB periode 2023/2024. Kegiatan ini bertujuan melatih serta mengasah kemampuan mahasiswa menggunakan instrumen tambang. Instrumen tambang didefinisikan sebagai peralatan yang digunakan untuk mengambil data di lapangan yang berguna untuk pertambangan. Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari seluruh peserta dan Program Studi Teknik Pertambangan ITB.

Ketua Divisi Pendidikan Karier dan Keprofesian HMT-ITB, Muhammad Agil Farhandi, menekankan pentingnya penguasaan instrumen tambang karena sangat berguna untuk desain dan perencanaan tambang.

“Saya berharap agar Malaria ini menjadi wadah bagi anggota HMT-ITB untuk mengasah kemampuan dan kelihaiannya dalam menggunakan instrumen tambang. Tidak hanya belajar mengenai teori saja, tapi harus menguatkan mengenai praktik dan hard skill-nya,” ujarnya.

Kegiatan Malaria diikuti lebih dari 200 mahasiswa Teknik Pertambangan ITB yang berasal dari beragam angkatan, mulai dari angkatan 2020 sampai dengan 2022.

Pelatihan penggunaan total station untuk Mahasiswa Teknik Pertambangan di ITB Kampus Ganesha, Sabtu (2/3/2024). (ITB/Muhammad Hanif Darmawan)

Pelatihan instrumen tambang ini terbagi menjadi empat instrumen. Sesi pertama merupakan pelatihan penggunaan total station. Untuk tingkat pemula, pelatihan difokuskan pada pengukuran di lingkungan terbuka yang diibaratkan seperti tambang terbuka. Untuk tingkat lanjut, pelatihan difokuskan pada penggunaan total station untuk undeground surveying. Output pelatihan ini, peserta dapat mengukur laju deformasi (perubahan) batuan serta dapat menyimpulkan apakah terowongan dapat dikatakan stabil atau tidak.

Pelatihan penggunaan Kompas Geologi Brunton untuk Mahasiswa Teknik Pertambangan di ITB Kampus Ganesha, Sabtu (2/3/2024). (ITB/Muhammad Hanif Darmawan)

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan GPS handheld dan Kompas Geologi Brunton. Peserta dilatih menggunakan GPS agar dapat menentukan koordinat posisi di suatu tempat. Untuk pelatihan kali ini, peserta difokuskan agar dapat menggunakan Kompas Geologi Brunton untuk mengestimasi ketinggian suatu benda dari permukaan tanah.

Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pengukuran kekuatan batuan dengan Schmidt Hammer. Peserta mempraktikkan pengukuran kekuatan batuan dengan metode secara langsung di lapangan.

Reporter: Muhammad Hanif Darmawan (Teknik Pertambangan, 2021)