UMKM Sebagai Alternatif Wirausahawan Muda

Oleh alitdewanto

Editor alitdewanto

BANDUNG,itb.ac.id- Kamis (15/1), Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi Pangriptaloka ITB menyelenggarakan seminar dengan tema "Bentuk Jiwa Muda Berwirausaha melalui Potensi UMKM" di Aula Barat ITB. Seminar yang merupakan bagian dari rangkaian acara "Luminosity HMP Entrepreneurship, Workshop & Expo 2009" bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha melalui pendekatan motivasi dan sharing experience kepada peserta, terutama di bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hadir sebagai pemateri dalam seminar ini antara lain Pakar Strategi Bisnis Rhenald Kasali, Praktisi Agribisnis Bob Sadino, Pengusaha Muda Jaya Setiabudi, Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Jabar Yana Diah dan Pemilik franchise Kebab Turki Baba Rafi Nilam Sari.

Sesi pertama seminar mengangkat tema munculnya jiwa muda berwirausaha, sedangkan sesi selanjutnya mengulas bentuk semangat wirausaha melalui pengembangan potensi diri dan peluang UMKM. Sesi pertama dibuka dengan bahasan dari Bob Sadino (Pengusaha Agri BIsnis). Bob menuturkan bahwa keseriusan mutlak diperlukan dalam memulai dan menjalankan bisnis apabila ingin mencapai kesuksesan. Selain itu, rasa kepercayaan diri juga merupakan hal dasar untuk memulai sebuah usaha, terutama  usaha menengah ke bawah.

Sesi pertama dilanjutkan dengan topik The Power of Kepepet dari Jaya Setiabudi (Direktur Young Entrepreneur Academy). Topik ini telah menjadi brand tersendiri bagi Jaya karena diambil dari salah satu  judul bukunya yang menjadi best seller. Jaya mengisahkan bahwa 'kepepet' sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak bangku kuliah sehingga memampukan dia untuk mengambil keputusan dalam waktu yang singkat dan efektif. Ini sangat penting dalam dunia bisnis mengingat cepatnya regulasi dan ketatnya persaingan. " Kepepet juga mau tidak mau membuat kita untuk tangkas dalam melakukan aksi, tidak hanya sekedar mikir saja untuk memulai usaha, "ujar Jaya. Dilanjutkan dengan paparan Yanna Diah Kusumawati (Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia Jawa Barat) mengenai bentuk dan peluang UMKM sebagai bentuk wirausaha di Jawa Barat. UMKM dinilai sebagai sektor yang strategis bagi wirausaha pemula karena modalnya tidak terlalu sedikit dan objeknya pun kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat.

Rhenald Kasali sebagai pembicara kunci menggarisbawahi bahwa masa krisis menandai prospek yang lebih cerah bagi wirausaha dibanding dengan pencari kerja. Krisis, kata Rhenald, merupakan karunia Tuhan yang sarat dengan pesan perubahan. Agar bisa tampil sebagai pemenang di masa sulit, perusahaan maupun perorangan perlu membiasakan diri berpikir kreatif serta berani mengambil keputusan. "Orang muda harus bisa mencari peluang secepat-cepatnya. Tidak ada jalan pintas untuk mencapai keberhasilan. Jika Anda ingin berhasil jangan mengejar uang, tapi kejarlah meaning", ujar Rhenald mewanti.

Dalam seminar yang dihadiri oleh seratusan peserta ini, pada intinya setiap pembicara menggarisbawahi pesan yang serupa. Bahwasanya dalam memulai usaha diperlukan itikad dan mental yang kuat yang antara lain ditunjukan dengan tidak menunda-nunda membuka usaha. Resep usaha sukses, mulai sajalah!