UPT Yankes ITB Gelar Webinar untuk Kenali Lebih Dalam Bipolar Disorder

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Kesehatan Institut Teknologi Bandung (Yankes ITB) mengadakan webinar bertajuk "Bipolar Disorder: Mengenali dan Menghadapi Orang dengan Bipolar”, pada Rabu (10/1/2024) secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Adapun narasumber yang hadir adalah Dokter Spesialis Jiwa dari Klinik Bumi Medika Ganesha (BMG) ITB, dr. Dini Indriany, Sp. KJ. Acara ini dipandu oleh Muhammad Gilang Septiawan, S. Kom.

dr. Dini mengawali materinya dengan menyampaikan definisi gangguan bipolar, di mana perubahan mood sangat ekstrim sehingga sering disebut sebagai manik depresif. Mood swing dari yang paling rendah (depresi) hingga yang paling tinggi (mania) menjadi ciri khas gangguan ini, “Risiko terberat muncul saat depresi, dengan perilaku bunuh diri sebagai ancaman serius, dan saat mania, individu dapat menunjukkan perilaku berisiko dalam peran dan relasi sosial,” jelasnya.

Faktor penyebab gangguan bipolar juga diuraikan, termasuk faktor genetik, fungsi otak, faktor sosial, serta lingkungan pemicu episode depresi dan mania. Beliau memberikan penekanan pada pentingnya mendukung individu yang mengalami bipolar, dengan berbagai langkah seperti bersikap terbuka, mempelajari tanda dan gejala, serta membuat rencana saat episode manik.

Dalam menghadapi orang dengan mania, dr. Dini menyarankan untuk tetap tenang, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menawarkan bantuan. Dalam situasi yang melibatkan episode psikotik, penting untuk menghormati dan menghibur individu tersebut.

Pada webinar ini juga, dr. Dini menekankan pentingnya menjaga diri sendiri (self-care) bagi individu yang memberikan dukungan kepada orang dengan bipolar. Upaya perawatan bipolar mencakup perawatan kombinasi, seperti pengobatan, psikoterapi, dan manajemen gaya hidup.

Acara ini diakhiri dengan diskusi mengenai cara menghadapi perilaku yang dianggap menantang, serta peserta diingatkan untuk tidak selalu berasumsi tentang gejala gangguan bipolar. Selain itu, self-care juga dipromosikan sebagai kunci dalam menjaga kesejahteraan individu yang memberikan dukungan kepada orang dengan bipolar.

Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)