Wati dan Nunung, Sosok di Balik Kesuksesan Para Mahasiswa PWK

Oleh Shinta Michiko Puteri

Editor Shinta Michiko Puteri

BANDUNG, itb.ac.id - Pendaftaran ulang mahasiswa, perubahan jadwal kuliah, sidang tugas akhir, administrasi wisuda, surat menyurat, peminjaman ruangan, persiapan berkas ujian, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut merupakan sebagian kecil dari pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai tata usaha (TU) di ITB. Dalam menjalaninya, banyak suka dan duka yang telah dilewati. Di tata usaha Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) misalnya, Wati dan Nunung menjadi orang-orang yang berada di balik layar yang turut mendukung kesuksesan para mahasiswanya.

Menjadi pegawai TU ternyata bukanlah pekerjaan yang mudah. Menurut Wati dan Nunung, mereka sangat kesulitan saat ada mata kuliah yang harus diganti atau ditukar jadwal kuliahnya. Terkadang jadwalnya bentrok dengan jadwal mata kuliah lain sehingga ruangan yang ingin dipakai tidak tersedia. Selain itu belum tentu waktu yang kosong antara dosen dan mahasiswa cocok. Disinilah peran penting Wati dan Nunung untuk menghubungkan dosen dan mahasiswa.

Kesibukan Wati, Nunung, dan pegawai TU lainnya akan meningkat di waktu-waktu tertentu. Seperti saat awal masuk kuliah ada pendaftaran ulang, saat ujian-ujian, dan juga yang paling sibuk adalah pada saat sidang tugas akhir menuju wisuda. Pada momen tersebut, tidak jarang mereka pulang telat ke rumah karena pekerjaannya yang sangat banyak. "Bahkan sesampainya di rumah pun terkadang saya masih ditelepon oleh mahasiswa dengan berbagai macam keperluan," ujar Wati yang sudah bekerja sejak tahun 1988.

Mengenal Berbagai Macam Karakteristik

Tidak semua duka yang dirasakan ketika mereka menjalani masa baktinya. Banyak kenangan-kenangan manis yang juga menghiasi mereka ketika bekerja hingga saat ini. Kenangan indah itu diisi dengan perilaku mahasiswa yang selalu membuat mereka tersenyum.

"Saya merasa sangat senang karena kenal dengan banyak mahasiswa dengan berbagai karakteristik. Mahasiswa-mahasiswa itu sudah saya anggap seperti anak sendiri, jadi saya sendiri suka ikut takut kalau mereka (mahasiswa, red) kenapa-kenapa. Saya juga selalu ikut terharu saat mereka sudah lulus," kata Wati saat ditanya apa yang dia suka yang dia rasakan selama menjadi pegawai di TU PWK.

Saking dekatnya dengan mahasiswa, biasanya saat setelah libur lebaran, mahasiswa yang mudik selalu membawakan oleh-oleh bagi pegawai TU, seperti tahu dari Sumedang, kerupuk ikan dari Kalimantan, pempek dari Palembang, dan masih banyak lagi.

"Harapan kami ke depannya agar mahasiswa selalu tepat waktu dalam hal apapun, baik itu pendaftaran, sidang kelulusan, pengumpulan tugas, dan lain-lain. Itu juga kan demi kebaikan kalian (mahasiswa, red) kan," canda Nunung yang telah bekerja di TU PWK selama 19 tahun.

"Pekerjaan itu memang sesuatu yang harus dijalani karena sudah berkomitmen. Dengan status saya yang bekerja, maka saya memiliki tanggung jawab secara utuh terhadap pekerjaan saya. Suka dan dukanya dalam bekerja merupakan konsekuensi yang memang selalu ada dalam semua pekerjaan, tak terkecuali," tutup Nunung.


scan for download