Sabtu, 19 Oktober 2002 bertempat di Sasana Budaya Ganesa, ITB kembali menyelenggarakan wisuda. Wisuda bulan Oktober 2002 menghasilkan 1.307 orang lulusan, yang terdiri dari 12 orang lulusan program doktor, 574 orang lulusan program magister dan 721 orang lulusan program sarjana. Dari jumlah tersebut sebanyak 1 orang lulusan program pascasarjana (Sophi Damayanti – Farmasi) dari 134 orang lulusan program sarjana dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Dalam sambutannya, Rektor ITB, Dr. Kusmayanto Kadiman menyampaikan bahwa seorang sarjana harus memiliki kecendekiaan (Scholarship) setelah ia melewati proses belajar dan berlatih, hingga memiliki pengetahuan, membentuk sikap dan menempa keterampilan. Hal ini akan menempatkan seorang lulusan ITB pada posisi untuk mengambil peran penting yaitu menjadi agen perubahan sosial melalui kecendekiaannya. Lebih Jauh, Rektor ITB juga menyampaikan saat ini ITB sedang menyusun Kurikulum yang akan diterapkan mulai tahun akademik 2003/2004. Kurikulum ITB memiliki sasaran menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan selaras dengan tuntutan pekerjaan di industri dan seusai dengan keahlian yang dipelajari. Penyusunan kurikulum dilakukan berdasarkan pertimbangan tantangan global dan tekanan lokal, harapan masyarakat umum dan profesi baik nasional maupun internasional serta para pengguna lulusan berkaitan dengan kompetensi lulusan ITB, dan juga dilakukan berdasarkan antisipasi perubahan sosioteknologi yang mencakup tinjauan kemajuan ilmu, teknologi, seni dan budaya di masyarakat dan kampus. Dengan demikian diharapkan kurikulum ITB 2003 merupakan perpaduan serasi antara tarikan pasar/market pull, domestik dan internasional dengan dorongan kompetensi yang telah terakumulasi di ITB. Selanjutnya Rektor ITB juga menyampaikan harapan agar ITB dapat menyandang predikat sebagai social entrepreneurial university yang bermartabat. Sehingga keberadaan ITB dapat dirasakan keberadaannya. Budi Daryatmo lulusan program sarjana Teknik Elektro, mewakili para wisudawan menyampaikan kata perpisahan. Menurutnya meskipun setelah lulus para wisudawan ITB akan berpisah oleh jarak namun rasa persaudaraan sebagau alumni ITB akan selalu melingkupi para lulusan tetap sebagai suatu keluarga besar. Untuk itu setiap lulusan ITB harus senantiasa berusaha untuk melakukan hal-hal terbaik dalam setiap moment kehidupannya, demikian Budi Daryatmo.