Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) semula adalah bagian dari Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM). Ide pemekaran FIKTM muncul karena spektrum ilmu kebumian yang lebar dan memunculkan dikotomi sains (science) dan teknik (engineering). Keadaan ini mengakibatkan adanya perbedaan antar bidang ilmu yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya khususnya dalam menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi di FIKTM.
SelengkapnyaFMIPA didirikan jauh sebelum diresmikannya Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 2 Maret 1959, yaitu pada tanggal 6 Oktober 1947 di kota Bandung sebagai Faculteit van Exacte Wetenschap, yang kemudian menjadi Faculteit van Wiskunde en Natuur Wetenschap, selanjutnya menjadi Faculteit Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA), dan sekarang menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
SelengkapnyaFakultas Seni Rupa dan Desain ITB (FSRD-ITB) diresmikan pada tahun 1984, setelah mengalami sejarah perkembangan yang panjang sejak 1 Agustus tahun 1947 sebagai Balai Pendidikan Universiter Guru Gambar di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik Universitas Indonesia di Bandung. Pada tahun 1956 bersama bagian arsitektur digabung menjadi Bagian Arsitektur dan Seni Rupa. Bagian Seni Rupa terbagi menjadi dua bidang studi yaitu Pendidikan Seni Rupa dan Seni Lukis.
SelengkapnyaFakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB) diresmikan pada tahun 1973. Namun sebagian kegiatan akademik di departemen yang berada di bawah naungan FTI ITB telah dilaksanakan sebelumnya. Hingga Desember 2005, departemen yang berada di bawah naungan FTI ITB adalah Departemen Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Fisika, Teknik Industri, Teknik Informatika, dan Teknik Penerbangan.
SelengkapnyaFakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) merupakan Fakultas baru hasil pemekaran dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan Rektor ITB No. 245/SK/OT/2007 tanggal 10 September 2007. Pemisahan FTMD dari FTI merupakan bagian dari reorganisasi ITB yang sudah diawali sejak Januari 2006. FTMD dalam program akademik menyelenggarakan program pendidikan sarjana, magister dan doktor dalam bidang: Teknik Mesin, Teknik Dirgantara, serta Teknik Material, serta beberapa program Magister dalam bidang khusus.
SelengkapnyaSecara runut dan ringkas, sejarah Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) sejak berdiri hingga saat ini dapat dibagi dalam 5 (lima) perioda restrukturisasi, dimana tiap tahapan perioda restrukturisasi menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi untuk mengatasi masalah padamasanya.
SelengkapnyaFakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) dahulunya adalah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), merupakan suatu fakultas yang terbentuk dari jurusan-jurusan pendidikan yang berada di lingkungan FTSP. Jurusan Teknik Sipil ini merupakan jurusan pendidikan sebagai cikal bakal lembaga pendidikan tinggi teknik di Indonesia – Technische Hoogesschool (THS) Bandoeng yang didirikan pada tanggal 3 Juli 1920.
SelengkapnyaSekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB didirikan pada tanggal 29 Agustus 2005, berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/2005 yang bertujuan melakukan reorganisasi unit-unit akademik ITB dengan menambahkan jumlah Fakultas / Sekolah dari 7 (tujuh) menjadi 11 (sebelas). Namun unsur-unsur pembentuk SAPPK bukanlah hal yang baru, karena seluruh program akademik dan sumber dayanya berasal dari dua departemen yang semula bernaung di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (yaitu: Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota) dan dua program studi yang semula bernaung di bawah Fakultas Teknik Industri (yaitu:Studi Pembangunan dan Transportasi ).
SelengkapnyaDepartemen teknik industri ITB mengakui pentingnya pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia pada awal tahun 1970-an. Ide ini bertahan di departemen selama 1980-an tetapi akhirnya terwujud pada 1990 ketika Prof. Mathias A'roef, seorang tokoh terkemuka di Indonesia di bidang Teknik Industri, memperkenalkan program MBA di ITB dengan konsentrasi dalam manajemen operasional. Ini, pada gilirannya, memuncak dengan berdirinya SBM ITB.
SelengkapnyaSekolah Farmasi ITB didirikan pada 6 Oktober 1947, dengan nama Departemen Farmasi, di bawah fakultas yang bernama Faculteit voor Wiskunde and Natuurwetenschapen. Saat itu, fakultas ini merupakan bagian dari Univertitas Indonesia. Pada tanggal 1 Februari 1949, fakultas ini diubah menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Alam (FIPIA), namun tetap berada di bawah Universitas Indonesia.
SelengkapnyaPada abad ke-21 ini, keahlian dalam bidang ilmu-ilmu hayati (life sciences) akan memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan kehayatan (biosains), bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya alam. Bahkan bioteknologi diperkirakan akan menjadi salah satu ilmu terapan (applied sciences) yang terpenting. Maka, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati didirikan untuk menjawab tantangan tersebut.
SelengkapnyaSekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) yang diresmikan pada 1 Januari 2006 merupakan gabungan dua departemen di ITB, yaitu Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informatika (SK Rektor No. 012/SK/01/OT/2005). Kedua departemen ini mempunyai sejarah yang panjang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Teknik Elektro (EL) sejak tahun 1974, dan Teknik Informatika (IF) sejak tahun 1982.
Selengkapnya