Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah wujud kesatuan kolektif dari segenap insan intelektual, yang memiliki dedikasi tinggi dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) serta sosial dan humaniora, melalui kegiatan tridharma. Dalam perjalanan kiprahnya, ITB telah berkontribusi melahirkan banyak pemimpin di berbagai area kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai kampus, ITB adalah wadah yang nyaman dan kondusif bagi berbagai kegiatan intelelektual dan kebudayaan dengan atmosfer akademik yang terbuka terhadap pertukaran gagasan dan pengalaman, pemikiran-pemikiran kritis dan visioner, disertai sikap yang menjunjung tinggi kebebasan akademik dalam keanekaragaman keilmuan dan budaya.
Selaras dengan harapan masyarakat dan bangsa Indonesia serta seluruh sivitas akademika ITB, Senat Akademik ITB telah menyusun Rencana Induk Pengembangan ITB 2020 - 2025, yang memberikan Arah bagi pengembangan untuk mewujudkan “a Globally Respected and Locally Relevant”.
Hingga hari ini, sangat banyak capaian yang telah diraih dalam masa kepemimpinan terdahulu. Ke depan, perubahan-perubahan yang cepat dari lingkungan, baik nasional maupun global, harus terus menerus diantisipasi dan direspons secara kritis, kreatif, inovatif, berintegritas dan berkedaulatan. Sebagai organisasi, ITB harus senantiasa menjadi learning organization dan bersifat adaptif.
Setelah seratus tahun berkontribusi gemilang, kini saatnya ITB memulai kembali, membangun kekuatan untuk menjawab tantangan perubahan, menyusun strategi transformasi untuk seratus tahun yang akan datang
Langkah-langkah transformasi yang akan ditempuh adalah untuk mewujudkan sosok ITB 2025 yaitu dengan ciri-ciri utama sebagai berikut :
1. Sistem Tridharma yang memfasilitasi seluruh komponen sivitas akademika untuk memberikan kinerja terbaiknya;
2. Institusi yang memiliki reputasi kebangsaan, memberikan solusi terhadap masalah bangsa, dan dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan martabat bangsa;
3. Institusi dengan reputasi akademik yang terpandang dan setara dengan mitra-mitra internasional;
4. Lulusan ITB berkualitas internasional, berkarakter nasionalis dan cinta NKRI, berperan di berbagai tingkat pekerjaan, memiliki sikap inisiatif dan inovatif, kepeloporan, kolaboratif, dan berintegritas;
5. Keberlanjutan regenerasi kepemimpinan ITB yang senantiasa mampu bertransformasi.
Pada prinsipnya, strategi Pencapaian Wujud ITB 2025 tersebut meliputi lima langkah. Yang pertama adalah penataan struktur organisasi agar mampu bergerak dengan gesit (agile), adaptif dan efisien; pengelolaan segenap potensi insan sebagai human capital untuk mendorong diraihnya capaian-capaian terbaik; dan pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen mengikuti best practices untuk mendukung fungsi organisasi dan kinerja insani.
Yang ke dua adalah peningkatan pendapatan melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif, dengan penekanan pada berbagai kegiatan yang relevan dengan implementasi transformasi.
Yang ke tiga adalah adopsi paradigma Pendidikan 4.0. Di sini esensinya adalah konektivitas dalam pembelajaran, perluasan pengalaman belajar sehingga lebih borderless, dengan disertai penguatan kemampuan mahasiswa dalam critical thinking, complexity/non-linear thinking, inter-disiplin thinking, independen learning, dan collective learning.
Kemudian yang ke empat adalah penguatan sistem, atau ekosistem inovasi ITB, dengan pondasi budaya ilmiah yang unggul. Berkaitan dengan hal ini, perumusan agenda riset unggulan perlu dipertajam dengan pendekatan lintas atau trans-disiplin, agar lebih mampu merespons kepentingan nasional dan dinamika ilmu pengetahuan global. Kata kuncinya di sini adalah perluasan academic freedom, demi mewujudkan added-values yang tinggi.
Yang ke lima, yang tidak kurang penting dari kesemua langkah lainnya, adalah manajemen perubahan. Partisipasi dari seluruh elemen ITB merupakan hal yang penting dalam transformasi ITB. Antusiasme dan komitmen bersama adalah hal yang utama. Visi, tujuan dan sasaran capaian transformasi perlu di-share kepada segenap dosen dan tenaga kependidikan. Untuk ini, komunikasi perlu terus-menerus dipelihara, dikembangkan dan diperluas.
Selanjutnya dibutuhkan sistem monitoring-evaluation untuk mengukur capaian-capain kemajuan, guna pembelajaran dan perbaikan tindakan-tindakan (learning & continous improvement). Keseluruhan transformasi tidak akan berhasil secara berarti tanpa disertai dengan endurance dan kerjasama yang kuat dan efektif. Keseluruhan proses transformasi yang mencakup segenap tridharma perguruan tinggi hanya akan bermakna, apabila berdampak secara konkret pada perbaikan kualitas hidup (well-being) dari masyarakat dan bangsa. Ini adalah value proposition dari ITB akan menjadikan ITB kebanggaan bagi para alumni ITB dan masyarakat pada umumnya.
Peranan yang hakiki dari ITB, sebagai institusi pendidikan tinggi, adalah memandu perkembangan mahasiswa untuk meraih kemampuan yang dibutuhkan sebagai generasi muda yang unggul, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi terbaiknya bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. “In Harmonia Progressio untuk Menggapai Martabat Bangsa dan Reputasi Dunia”.