Pakar ITB Soal Mobil Listrik: Inovasi Terbaik di Era Baru Otomotif, Mampukah Mengalahkan Mobil Konvensional?
BANDUNG, itb.ac.id – Kehadiran mobil listrik membawa perubahan besar pada dunia industri otomotif. Penggunaan mesin yang semula berasal dari bahan bakar internal, beralih menjadi motor listrik yang memaksa produsen mobil untuk merombak rantai pasokan, proses manufaktur, dan model bisnis mereka.
Secara keseluruhan, kehadiran mobil listrik dapat memicu transformasi besar- besaran dalam industri otomotif dan sektor-sektor terkait seperti industri minyak dan gas, pembangkit listrik, dan infrastruktur pengisian daya. Bagi Indonesia, tentunya sesuai dengan kebijakan bauran energi sebagai salah satu basis ketahanan energi nasional, pertumbuhan industri mobil listrik masih akan beriringan dengan pertumbuhan industri mesin mobil, Internal Combustion Engine (ICE), yang menggunakan energi baru dan terbarukan lainnya selain listrik.
Kelebihan Mobil Listrik
Dosen dari Kelompok Keahlian Manusia dan Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) yang sekaligus merupakan pakar otomotif, Dr. Yannes Martinus Pasaribu, M.Sn., menjelaskan bahwa salah satu keunggulan mobil listrik adalah proses perawatan yang relatif lebih sederhana dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin. Hal ini disebabkan oleh mobil
listrik yang memiliki lebih sedikit komponen gerak dan sistem mekanis yang sederhana.
“Mobil listrik biasanya dilengkapi dengan sistem manajemen termal yang secara otomatis mengatur suhu, tetapi pemeriksaan dan perawatan secara berkala tetap diperlukan layaknya mobil konvensional,” ujarnya belum lama ini.
Bukan hanya itu, mobil listrik menggunakan sistem rem regeneratif yang dapat memperpanjang umur komponen rem, karena gaya pengereman sebagian diserap oleh motor listrik.
Perawatan dan Pemeliharaan Mobil Listrik
Aspek utama dalam perawatan mobil listrik adalah menjaga kondisi baterai yang merupakan komponen paling mahal. Pengguna disarankan untuk menghindari pengisian daya berlebihan atau membiarkan baterai dalam kondisi sangat rendah terlalu lama, karena hal ini dapat mempercepat degradasi baterai. Pengisian daya yang konsisten pada kisaran 20-50% dapat membantu dalam memperpanjang umur baterai.
“Selain itu, sistem pendinginan pada mobil listrik perlu diperhatikan, terutama dalam menjaga suhu optimal baterai dan komponen elektronik,” ucap Dr. Yannes.
Tidak berhenti pada perawatan komponen fisik mobil listrik, pemeliharaan perangkat lunak tidak kalah pentingnya, karena mobil listrik sering menerima pembaruan software yang dapat meningkatkan kinerja dan keamanan. Oleh karena itu, meskipun perawatan lebih sedikit, menjaga komponen utama seperti baterai dan sistem elektronik tetap penting untuk memastikan umur panjang dan kinerja optimal mobil listrik.
Pertimbangan Sebelum Membeli dan Menggunakan Mobil Listrik
Di balik segala keunggulan dan kemudahan dalam pemeliharaan mobil listrik, Dr. Yannes menyampaikan bahwa terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil jenis ini.
Pertama, hitung jarak rata-rata yang akan ditempuh setiap harinya, lalu pastikan mobil listrik yang ingin dibeli mampu memenuhi kebutuhan tersebut dalam satu kali pengisian daya. Pertimbangkan juga biaya investasi mobil listrik, yang saat ini besarnya baterai masih lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar bensin (baterai mengambil 30-40% harga mobil listrik).
Kedua, ketersediaan infrastruktur pengisian daya di sekitar tempat tinggal dan rute perjalanan perlu diperhatikan, serta waktu pengisian daya yang relatif lebih lama dibandingkan mobil konvensional perlu diperhitungkan dalam perencanaan perjalanan.
Selanjutnya, pastikan mobil listrik memiliki garansi yang panjang meliputi parts dan service, terutama pada baterai dan sistem kelistrikan. “Harga mobil listrik yang saat ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional perlu menjadi pertimbangan dalam pengambilan Keputusan,” tuturnya.
Terakhir, insentif dan regulasi pemerintah terkait mobil listrik perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi biaya kepemilikan dan operasional kendaraan.
Pada akhirnya, memilih kendaraan yang tepat memerlukan pertimbangan menyeluruh, baik dari segi kebutuhan harian, biaya operasional, hingga kemampuan finansial. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini secara matang, masyarakat dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya mendukung produktivitas sehari-hari, tetapi juga memberikan nilai jangka panjang yang
maksimal.
Reporter: Mely Anggrini (Meteorologi, 2022)
scan for download