Orasi Ilmiah Prof. Ridwan Sutriadi Soroti Strategi Membangun Kota Cerdas Berkelanjutan di Indonesia
Oleh Stefany Septiawati Nababan - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Prof. Ridwan Sutriadi dari SAPPK ITB menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Kota Cerdas Berkelanjutan: Perspektif Perencana Kota".
BANDUNG, itb.ac.id - Kota yang cerdas dan berkelanjutan menjadi visi masa depan Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Ir. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D. dalam orasi ilmiahnya berjudul "Kota Cerdas Berkelanjutan: Perspektif Perencana Kota", Sabtu (16/11/2024), di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha.
Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan ITB ini menyampaikan gagasannya tentang pentingnya perencanaan kota untuk mendukung keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan di tengah urbanisasi yang semakin pesat.
Prof. Ridwan menyoroti bahwa kota-kota di Indonesia menghadapi tantangan besar, mulai dari lonjakan populasi perkotaan, degradasi lingkungan, hingga kebutuhan akan infrastruktur modern yang inklusif dan tangguh.
Beliau menjelaskan bahwa perencanaan kota harus berlandaskan pendekatan sistemik yang mampu mengintegrasikan teknologi dan partisipasi masyarakat untuk menciptakan ruang hidup yang nyaman dan produktif.
"Perencana kota harus memiliki pola pikir holistik yang mengutamakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
Beliau menggarisbawahi pentingnya adaptasi teknologi dalam perencanaan kota, mulai dari penerapan big data hingga kecerdasan buatan untuk mendukung pengambilan keputusan yang efisien dan berbasis bukti.
Selain itu, Prof. Ridwan menjelaskan enam hal harapan dari tujuan menata kota cerdas berkelanjutan yang relevan dengan konteks Indonesia, yakni:
1. Mempertimbangkan efisiensi, yaitu perencanaan kota harus mempertimbangkan fungsi kota dalam konteks regional untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada;
2. Mendorong keberlanjutan, yaitu pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi elemen kunci untuk mengurangi dampak lingkungan;
3. Meningkatkan kualitas kehidupan, yaitu infrastruktur kota harus dirancang untuk mendukung kebutuhan dasar warganya, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ruang publik;
4. Menjawab tantangan perkotaan, yaitu pendekatan inovatif dalam menyelesaikan masalah perkotaan dapat menciptakan solusi yang lebih efektif;
5. Mendorong partisipasi masyarakat, yaitu melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan tidak hanya meningkatkan rasa memiliki, tetapi juga mendorong kolaborasi yang lebih inklusif;
6. Mengintegrasikan teknologi secara strategis, yaitu teknologi harus diterapkan dengan perhitungan matang agar tidak menimbulkan ketergantungan berlebihan.
Dalam orasi ilmiah tersebut, Prof. Ridwan juga merefleksikan bagaimana perencanaan kota telah berkembang menjadi disiplin multidimensi, yang tidak hanya mencakup aspek teknis tetapi juga sosial dan budaya.
Beliau menyoroti pentingnya keadilan sosial dalam perencanaan kota sehingga setiap kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan kesejahteraan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan. Oleh karena itu, orasi ilmiah ini memberikan wawasan berharga bagi peserta tentang pentingnya perencanaan kota yang cerdas dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang inovatif dan kolaboratif, kota-kota di Indonesia dapat menjadi ruang hidup yang layak, tangguh, dan inklusif untuk generasi mendatang.
Reporter: Stefany Septiawati Nababan (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)