Ajeng Sekar Tanjung ialah seorang tenaga kependidikan (tendik) yang saat ini bekerja di Direktorat Kepegawaian ITB. Semangat belajar meskipun di tengah kesibukannya dalam bekerja dan mengurus keluarga, patut diapresiasi. Perempuan yang lahir di Lampung ini merantau jauh ke Kota Kembang untuk bersekolah sampai akhirnya melanjutkan studi magister di STEI ITB.
Dalam menempuh pendidikan magister ini, Ajeng mendapatkan Beasiswa Pascasarjana Tenaga Kependidikan Berprestasi (PasTi) dari Kemenristekdikti, yaitu beasiwa yang ditujukan untuk memfasilitasi pegawai yang akan melanjutkan studi ke jenjang magister, khususnya tenaga kependidikan yang bekerja di lingkungan pendidikan tinggi yang ada di seluruh Indonesia. Sayangnya, kuota yang disediakan cukup terbatas. Pada saat itu kuota yang disediakan hanya sekitar 75 orang se-Indonesia dan Ajeng berhasil menjadi salah satu orang yang mendapatkan beasiswa tersebut.
Selain berkuliah, bekerja, dan mengurus keluarga, Ajeng juga merupakan penggagas dari sebuah gerakan sosial yang diberi nama “Maparin Tuangen”. Ia menjelaskan, Maparin Tuangen (yang berarti memberi makanan dalam Bahasa Sunda) merupakan suatu gerakan sosial yang dilakukannya sejak 3 tahun yang lalu bersama dengan teman-temannya, berupa pemberian makan siang (seperti prasmanan) kepada kaum dhuafa, tunawisma, dan pedagang asongan yang biasanya diselenggarakan di taman-taman yang ada di Kota Bandung.