12 Mahasiswa Asia Pasifik Ikuti EBA-ITB Fieldwork 2024, Bangun Perspektif Kota Berkelanjutan
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
KALIMANTAN TIMUR, itb.ac.id – Sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Asia-Pasifik mengikuti program Evidence Based Approach (EBA) - ITB Kalimantan Fieldwork 2024 yang digelar pada 28 Juni-5 Juli 2024. Melalui kegiatan ini, peserta berkolaborasi melakukan analisis dengan “Evidence-Based Approach” untuk mendefinisikan konsep kota berkelanjutan berdasarkan studi kasus di Kalimantan Timur.
Setelah sebelumnya berpartisipasi sebagai peserta, tahun ini, ITB menjadi penyelenggara melalui kerja sama dengan Program Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Inovasi (PPMI) FSRD "Re-definisi Konsep Kota Berkelanjutan melalui pendekatan Komunikasi Visual dengan studi kasus Pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara". Adapun peserta program ini merupakan mahasiswa dari Bangladesh University of Engineering and Technology (BUET), Bangladesh; Universitas Brawijaya; Chulalongkorn University (CHULA), Thailand; Universitas Hasanuddin; Keio University, Jepang; Universitas Syiah Kuala; University of Malaya (UM), Malaysia, dan ITB.
Program ini dimulai dengan sesi pralokakarya di ITB Kampus Jakarta. Peserta diperkenalkan dengan alat pengumpulan data seperti kanvas desain etnografi, kamera 360 beserta metode dan fiturnya, dan prinsip visual storytelling melalui video yang akan digunakan selama kerja lapangan di Kalimantan Timur. Mereka juga diperkenalkan metode untuk membandingkan data yang diperoleh dengan data sekunder seperti data pembangunan, data populasi, dan data keanekaragaman hayati, yang memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang isu kota berkelanjutan. Hasil analisis tersebut akan divisualisasikan melalui video berdurasi 1-3 menit.
Setelah pematerian, peserta melakukan kunjungan lapangan ke IKN Nusantara, Konservasi Orang Utan dan Beruang Madu di Samboja Lestari, Desa Sungai Bawang, Yayasan Tirtonegoro, hingga SMAN 1 Samarinda untuk melihat berbagai aspek dan isu tentang kota berkelanjutan.
Selain itu, peserta mengamati dan menganalisis aspek manusia, budaya, dan alam yang terintegrasi dalam pengembangan kota berkelanjutan. Peserta pun belajar melakukan “pendekatan berbasis bukti” melalui perspektif multidisiplin, yakni desain komunikasi visual, etnografi desain, dan ilmu hayati (biologi).
Penanggung jawab kegiatan EBA ITB Fieldwork 2024, Dianing Ratri, S.Ds., M.Des., Ph.D., dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB mengatakan bahwa program ini berada di bawah naungan EBA Project, sebuah konsorsium yang menaungi 29 universitas serta lembaga di Asia Pasifik. Adapun proyek EBA bertujuan untuk membina komunitas kolaboratif di seluruh Asia Pasifik di antara perguruan tinggi untuk menyiapkan masyarakat masa depan yang tangguh berdasarkan pendekatan riset langsung.
Beliau berharap hasil dari program dapat menjadi referensi pengetahuan atau penelitian di masa depan dan akan terbangun terbangun SDM yang dapat memberikan solusi untuk persoalan melalui multidisiplin ilmu.