29 Tahun Mengabdi untuk ITB yang Lebih Aman
Oleh alitdewanto
Editor alitdewanto
Omas, begitulah sapaannya. Demi mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan istri dan ketiga orang anaknya, beliau bekerja di ITB sejak 1980. "Dulu cari uang susah, pertama masuk saya hanya diberi upah Rp 5000,00," aku Omas.
Sebagai seorang yang sudah lebih lama mengadi di ITB, Omas dijadikan teladan oleh rekan - rekannya. "Pak Omas sudah lama bekerja di ITB dan mengabdi untuk ITB, juga memiliki dedikasi yang tinggi," ujar Sriwanto, rekan kerja Omas yang menjabat sebagai Kepala Seksi I Bagian Pencarian. Di lingkungan kerjanya, Omas sangat dihormati dan dihargai oleh rekan - rekannya.
Omas kini bertugas di bidang logistik keamanan. Sehari-hari, Omas bertanggungjawab menjaga kebersihan pos dan keamanan di lingkungan di sekitar kampus. Beliau sering ditugaskan mengatur jalan dan keamanan dalam beberapa kegiatan besar seperti SNMPTN serta Penerimaan Mahasiswa Baru di ITB.
Di sisi lain, Omas kerap ikut membantu bidang keuangan dan kenaikan pangkat. Membantu mahasiswa dalam menangani kasus kehilangan KTM juga sering dilakukannya. Tak heran, banyak pengalaman telah ia dapatkan selama bertugas.
"Pengalaman yang paling menarik adalah saat outbond seluruh karyawan, saya sangat lelah tetapi sangat menyenangkan," ujarnya.
Tak kalah hebat, Omas juga memiliki pengalaman yang dapat dianggap sebagai prestasi selama mengabdi di ITB. Pada tahun 1983, kasus kehilangan kendaraan bermotor sering terjadi. "Setiap harinya, pencuri itu dapat mengambil 3 sampai 5 motor atau mobil di sekitar kampus," ujarnya. Namun, Omas akhirnya berhasil meringkus pencuri kelas kakap tersebut.
Sosok Omas merupakan gambaran pekerja yang teladan sekaligus ayah yang bertanggung jawab. Omas sendiri memiliki harapan bagi tempatnya bekerja. "Saya berharap supaya pendidikan di ITB lebih baik lagi dan biaya kuliah lebih ringan, kasian sama orang kecil supaya bisa sekolah," ungkap Omas.
[Leonard Hendrawan]