Profesor Emeritus Pertama SAPPK: 45 Tahun Perjalanan Prof. Tommy Firman

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Kredit foto: SAPPK ITB

BANDUNG, itb.ac.id — Setelah 45 tahun lebih perjalanan karier dan pengabdian sebagai dosen, Ir. Tommy Firman, M.Sc., Ph.D., dari Kelompok Keahlian Perencanaan Wilayah dan Perdesaan (KK PWD) SAPPK dianugerahi gelar Profesor Emeritus ITB sebagai bentuk apresiasi tertinggi ITB atas darmabakti beliau dari tahun 1975 hingga 2020. Upacara penganugerahan gelar Profesor Emeritus ITB digelar pada Jumat (17/3/2023).

Mengajar dan Membimbing

Prof. (Em ITB). Ir. Tommy Firman, M.Sc., Ph.D., merupakan penerima gelar Profesor Emeritus pertama dari SAPPK. Sepanjang kariernya, beliau aktif sebagai pengajar untuk mata kuliah Pengembangan Wilayah, Studio Pengembangan Wilayah baik untuk S1, S2, maupun S3, Migrasi dan Urbanisasi, Kependudukan, Metodologi Riset, Seminar Penelitian Program Doktor, dan lain lain.

Selain sebagai pengajar, beliau juga aktif sebagai pembimbing tugas akhir mahasiswa di berbagai tingkatan. Sejak tahun 1980 tercatat puluhan mahasiswa S1 maupun S2 serta belasan mahasiswa S3 bimbingan beliau telah dinyatakan lulus. Selain aktif di ITB beliau juga mengambil kesempatan menjadi ko-promotor dan penguji eksternal mahasiswa doktoral di perguruan tinggi lain baik di dalam maupun luar negeri.

“Kewajiban saya sebagai dosen terutama adalah membantu mendorong para mahasiswa untuk menjadi diri mereka sendiri, agar mereka mengembangkan keilmuannya sesuai jati diri dan pilihannya sendiri,” ujar Prof. Tommy.

Capaian Penelitian dan Publikasi Ilmiah

Menurut Prof. Tommy, riset merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan langsung dengan penyampaian kuliah. Riset yang dilakukan dosen selain dapat dipublikasikan juga dapat memperkuat ilustrasi pendukung teori dari sumber kepustakaan.

Prof. Tommy mulai menulis manuskrip untuk jurnal internasional pada tahun 1990 yang mayoritas membahas tentang migrasi dan urbanisasi, struktur kota, serta mega urban region. Di Scopus, Prof. Tommy tercatat memiliki 57 artikel dengan H-indeks 25, sedangkan Google Scholar mencatat lebih dari 100 artikel dengan H-indeks 35. Beliau juga aktif dalam keanggotaan International Advisory Board untuk Habitat International, International Development Planning Review, Asia Population Studies, dan Journal of American Planning Association.

“Suatu penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi sebaiknya berujung pada publikasi. Baik pada jurnal terakreditasi sangat baik pada skala lokal, nasional, maupun internasional dengan tujuan untuk diseminasi ilmu pengetahuan guna memperoleh review dan feedback dari peer group masyarakat keilmuan terkait,” ujarnya.

Mengabdi Kepada Masyarakat dan ITB

Prof. Tommy sering mengerjakan proyek pengabdian lewat organisasi nonpemerintah hingga kementerian dan instansi di daerah. Beliau juga pernah menjadi bagian dalam proyek yang dilakukan oleh UNDP, ADB, World Bank, hingga terjun langsung ke Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Di samping itu, beliau juga mengabdikan diri dalam struktur internal ITB dengan menduduki berbagai posisi manajerial terutama dalam lingkup SAPPK. Prof.

Tommy pernah menjabat sebagai Kaprodi, Dekan, Ketua Senat Akademik, Ketua Kelompok Keahlian, Asisten Direktur Pascasarjana, hingga Direktur Program Pascasarjana. Menurut beliau, mengabdi secara internal maupun eksternal merupakan suatu kewajiban sekaligus kehormatan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

Penghargaan Tertinggi: Profesor Emeritus

“(Penganugerahan gelar Profesor Emeritus) Ini suatu rekognisi, penghargaan, dan amanah yang luar biasa dari ITB. Tentu saja saya sebagai pihak yang mendapat privilege tersebut harus membalasnya dengan penghormatan yang memadai pula.”

Berkat kontribusi dan pengabdian Prof. Tommy yang begitu besar untuk ilmu pengetahuan secara umum maupun untuk ITB secara khusus, beliau banyak dianugerahi penghargaan oleh berbagai pihak. Setidaknya 7 penghargaan nasional dan 3 penghargaan internasional sudah dianugerahkan kepada beliau sepanjang perjalanan karirnya. Namun bagi beliau penghargaan tertinggi saat ini adalah penganugerahan gelar Profesor Emeritus yang baru saja diterimanya.

Dengan posisi Prof. Tommy sekarang, beliau bertekad untuk tetap melanjutkan pengabdiannya dalam hal pengajaran, pembimbingan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Karena bagi Prof. Tommy, pengabdian adalah sebuah perjalanan yang selayaknya dihayati dan dimaknai melalui darmabakti itu sendiri.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota 2020)